Pembacaan
Alkitab: 2 Tes. 2:14-17
Dalam
ayat 14 Paulus berkata, "Untuk itulah Ia telah memanggil kamu melalui
Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus
Kristus, Tuhan kita." Perkataan
"untuk itulah" mengacu kepada keselamatan dalam pengudusan Roh itu
dan percaya akan kebenaran, sebagaimana disebutkan dalam ayat 13. Dalam
kekekalan, Allah telah memilih kita untuk diselamatkan, kemudian dalam waktu Dia
memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita. Keselamatan dalam
pengudusan Roh itu dan percaya akan kebenaran adalah prosesnya; memperoleh kemuliaan
Tuhan kita adalah sasarannya.
Mula-mula Allah memilih kita, kemudian Ia memanggil
kita. Ia memilih kita untuk mempercayai kebenaran dan untuk diselamatkan dalam pengudusan
Roh itu. Kemudian melalui Injil, Ia memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan
Tuhan Yesus Kristus. Kemuliaan Tuhan adalah Dia, sebagai Anak Allah Bapa,
memiliki hayat dan sifat Bapa untuk mengekspresikan Bapa. Memperoleh kemuliaan
Tuhan berarti berada dalam kedudukan yang sama dengan Anak Allah, sehingga kita
bisa mengekspresikan Bapa.
Kemuliaan
Tuhan Yesus adalah Bapa telah memberi Dia hayat dan sifat Bapa agar Dia dapat
mengekspresikan Bapa. Inilah kemuliaan yang telah Putra berikan kepada kita.
Ini berarti, Putra telah memberi kita hayat dan sifat Bapa sehingga kita dapat
mengekspresikan Allah Bapa. Alangkah mulia! Allah telah memanggil kita untuk
memperoleh kemuliaan ini, kemuliaan hayat ilahi dan sifat ilahi untuk
mengekspresikan Sang ilahi. Sekalipun Anda mungkin tidak pernah memikirkan hal
ini sebelumnya, hal ini merupakan kebenaran menurut wahyu dalam Perjanjian
Baru. Haleluya untuk kemuliaan yang demikian!
Dalam 2:15
Paulus selanjutnya berkata, "Sebab itu, berdirilah teguh dan
berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan,
maupun secara tertulis." Jangan
mengira bahwa ajaran yang kita terima (yang diturunkan kepada kita bagai tradisi)
selalu tidak baik. Ajaran yang kita terima yang Paulus kemukakan di sini sangat
baik. Kita perlu berdiri teguh dan berpegang pada ajaran ini.
Ayat 16 mengatakan, "Dan Ia, Tuhan
kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam anugerah-Nya telah mengasihi
kita dan menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada
kita." Menurut ayat ini, apa yang kita miliki bukanlah penghiburan dan
penguatan yang sementara atau sambilan, melainkan penghiburan abadi. Oleh hayat
Allah, penghiburan ini cukup untuk menghadapi setiap keadaan dan situasi; jadi,
penghiburan ini disertai pengharapan baik.
Allah pun
telah memberi kita pengharapan baik dalam anugerah. Pengharapan ini adalah pengharapan
yang mulia (Kol. 1:27), pengharapan akan kedatangan Tuhan (1 Tes. 1:3), saat kita
dibangkitkan atau ditransfigurasi masuk ke dalam kemuliaan (1 Tes. 4:13-14; Flp.
3:21; Ibr. 2:10). Pengharapan baik ini ada dalam anugerah dan anugerah tidak
lain adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses menjadi Roh pemberi-hayat
yang almuhit. Dalam anugerah ini kita mempunyai pengharapan baik. Kita boleh
mengatakan bahwa anugerah adalah Allah sendiri di dalam Kristus untuk kita
nikmati agar kita dapat dikuduskan oleh Roh-Nya dan dihibur serta dikuatkan
dengan penghiburan abadi dan pengharapan baik.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Tesalonika, Buku 2, Berita 4
No comments:
Post a Comment