Pembacaan
Alkitab: 2 Tes. 1:3-5, 10-11
Kitab 1
dan 2 Tesalonika seluruhnya terdiri dari delapan pasal. Pasal-pasal ini
membahas pokok yang sama: kehidupan yang kudus bagi hidup gereja. Sewaktu
membaca Kitab 1 dan 2 Tesalonika, janganlah memikirkan perkara lain. Tidak disangsikan,
dalam kedelapan pasal dari dua kitab ini, dibahas sejumlah hal lain. Kita perlu
hati-hati dalam pembacaan kita agar tidak dialihkan oleh hal-hal itu. Ketika
kita membaca Kitab 1 dan 2 Tesalonika, kita perlu mengingat bahwa pikiran utama
kedua Surat Kiriman ini adalah kehidupan yang kudus bagi hidup gereja.
Kehidupan
yang kudus bagi hidup gereja ini tersusun dari iman, kasih, dan pengharapan.
Jalan untuk menempuh hidup sedemikian adalah dikuduskan seluruhnya. Dalam 1 Tesalonika
5:23 Paulus berkata, "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu
seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna tanpa cacat pada
kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." Jika kita hendak dikuduskan seluruhnya, hati kita perlu diteguhkan tidak
bercacat dalam kekudusan, dan kita perlu memelihara bejana kita, tubuh kita,
dalam kekudusan dan kehormatan. Di samping itu, semua bagian diri kita, yaitu
roh kita, jiwa kita, dan tubuh kita, perlu dipelihara sempurna. Ini adalah
untuk menguduskan seluruh diri kita guna memiliki kehidupan yang kudus bagi hidup
gereja yang tepat.
Dalam Kitab 2 Tesalonika Paulus banyak mengulangi
apa yang telah dikatakannya dalam Kitab 1 Tesalonika. Seperti seorang bapak
dengan hati yang mengasihi kepada anak-anaknya, Paulus mengulangi perkataannya.
Karena itu, Kitab 2 Tesalonika adalah pengulangan dan perkembangan lebih lanjut
dari Kitab 1 Tesalonika. Ini merupakan pengulangan peringatan dan koreksi. Dalam
2 Tesalonika 2 Paulus memperingatkan kaum beriman agar tidak diselewengkan. Ia juga
mengoreksi mereka untuk membawa mereka kembali ke jalur yang tepat. Tetapi,
butir utamanya -- kehidupan yang kudus bagi hidup gereja -- sama dalam kedua
kitab ini. Lebih lanjut, dalam Kitab 1 dan 2 Tesalonika kita melihat struktur
dasar dari kehidupan orang Kristen, susunan yang mencakup iman, kasih, dan
pengharapan.
Dalam 2 Tesalonika 1:3 Paulus berbicara mengenai iman dan kasih
kaum beriman. Ia berkata bahwa iman mereka bertumbuh dan kasih mereka bertambah.
Dalam 1 Tesalonika 3:2 Paulus berkata bahwa ia mengutus Timotius untuk
meneguhkan dan mendorong orang Tesalonika demi iman mereka. Dari 1 Tesalonika
3:10 kita mengetahui bahwa Paulus ingin bertemu dengan mereka kembali untuk
menyempurnakan apa yang kurang dalam iman mereka. Dalam 1 Tesalonika 4:9 Paulus melanjutkan untuk memberi tahu kaum
beriman bahwa mereka telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Sekarang dalam 2
Tesalonika 1:3 Paulus mendorong kaum beriman baru di Tesalonika dengan mengatakan
bahwa para rasul mengucap syukur kepada Allah karena iman mereka makin
bertumbuh dan karena kasih mereka makin bertambah.
Dalam Kitab 2
Tesalonika, perkataan pertama Paulus mengenai pengharapan kaum beriman ada dalam 1:4,
di mana Paulus mengatakan bahwa ia bermegah karena ketabahan dan iman mereka dalam
segala penganiayaan dan penindasan. Ketabahan mereka berasal dari pengharapan akan
kedatangan kembali Tuhan dan ditunjang olehnya. Ketabahan pengharapan yang
demikian selalu didampingi oleh iman. Dalam 2:16 Paulus kembali berbicara
mengenai pengharapan. Paulus, penulis
yang ulung, tidak dapat melupakan susunan dasar Surat Kirimannya kepada
orang-orang Tesalonika dengan unsur iman, kasih, dan pengharapan.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Tesalonika, Buku 2, Berita 5
No comments:
Post a Comment