Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 1:1-17
Surat Timotius mengungkapkan ekonomi Allah terhadap gereja.
Tidaklah mudah menyajikan ringkasan yang singkat namun almuhit dari kitab ini.
Hanya bila kita menggali kedalaman kitab ini, barulah kita menyadari bahwa inilah
pokoknya. Bila kita memasuki kedalaman kitab ini, kita akan nampak bahwa kitab ini
dapat diringkas sebagai kitab yang membicarakan ekonomi Allah terhadap gereja,
yang juga adalah ekonomi Perjanjian Baru-Nya.
Dalam 1:4 Paulus menggunakan istilah yang luar biasa "ekonomi
Allah" (terjemahan langsung; tata
hidup keselamatan, LAI). Ekonomi ini adalah pemerintahan (administrasi)
ekonomikal. Jadi, mengacu kepada ekonomi Allah. Ekonomi Allah diwahyukan dalam
empat ungkapan yang terdapat dalam 1 Timotius 3: Agunglah rahasia ibadah ini;
Allah telah menyatakan diri-Nya dalam daging (rupa manusia); gereja adalah
rumah Allah yang hidup; gereja adalah tiang penopang dan dasar kebenaran.
Ekonomi Allah berhubungan dengan rahasia agung tentang ibadah, penyataan Allah di
dalam daging, sebagai rumah Allah yang hidup, dan gereja sebagai tiang penopang
dan dasar kebenaran. Bila ekonomi Allah dijajarkan bersama keempat hal ini,
kita akan nampak bahwa Kitab 1 Timotius dalam kenyataannya mengungkapkan
ekonomi Allah terhadap gereja.
Kepercayaan
sama dengan isi ekonomi Allah, pemerintahan (administrasi) rumah tangga Allah,
pengaturan Allah. Kebenaran adalah realitas, adalah isi dari kepercayaan menurut
ekonomi Allah. Ajaran yang sehat, perkataan yang sehat, dan pemberitaan yang
sehat adalah ministri kebenaran, yang menyuplaikan realitas kebenaran ilahi kepada
orang. Hayat kekal adalah sarana dan kekuatan untuk merampungkan realitas ilahi
dari kepercayaan. Ibadah adalah kehidupan yang mengekspresikan realitas ilahi, ekspresi
Allah dalam segala kekayaan-Nya. Iman (yang subyektif) adalah respon terhadap
kebenaran kepercayaan (yang obyektif), menerima dan berbagian dalam realitas
ilahi. Hati nurani adalah penguji dan pemeriksa untuk menjaga kita terus dalam
kepercayaan.
Dalam 1 Timotius 1 terdapat suatu masalah yang
menjelaskan bahwa ekonomi Allah berlawanan dengan ajaran yang lain. Apakah inti
wahyu Allah, inti ekonomi Allah? Ekonomi Allah adalah menyalurkan diri-Nya
sendiri di dalam Kristus melalui Roh itu ke dalam umat pilihan-Nya agar mereka
dapat memiliki hayat dan sifat ilahi, menjadi Tubuh Kristus, manusia baru, gereja,
untuk mengekspresikan Allah di dalam alam semesta ini. Ini adalah butir yang
sangat penting. Problem yang ada di antara orang-orang Kristen selama berabad-abad
ialah adanya ajaran-ajaran lain yang berlawanan dengan wahyu Allah. Beberapa
orang menyatakan bahwa mereka mengajar orang-orang untuk dibaptis selam, ini adalah
mengajar menurut wahyu Allah. Walaupun ini mungkin benar, baptis selam bukanlah
butir utama dari wahyu ilahi. Butir yang sangat penting tidak berkaitan dengan
baptis selam, atau apakah kita memakai arak atau sari buah anggur pada meja
Tuhan, atau apakah kita percaya bahwa pengangkatan terjadi sebelum, sesudah,
atau di tengah-tengah masa kesusahan besar. Betapa kasihannya orang-orang Kristen
memperdebatkan jenis air yang dipakai dalam pembaptisan, sebaliknya mengabaikan
ekonomi Allah sama sekali! Kita perlu sekali nampak bahwa ekonomi Allah adalah penyaluran
diri-Nya sendiri sebagai Allah Tritunggal yang ajaib -- Bapa, Putra, dan Roh --
ke dalam orang-orang yang dipilih-Nya agar setelah memiliki hayat dan sifat-Nya,
mereka menjadi anak-anak-Nya, anggota-anggota Kristus, untuk mengekspresikan
diri-Nya di alam semesta. Inilah wahyu utama dalam Alkitab, yang dibicarakan
Alkitab sebagai ekonomi Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Timotius, Berita 1
No comments:
Post a Comment