Pembacaan
Alkitab: 2 Tes. 2:13-14, 16
Dalam 2
Tesalonika 2:13 Paulus membincangkan tentang keselamatan dalam pengudusan Roh. Di
sini terdapat tiga unsur dasar: keselamatan, pengudusan, dan Roh. Semua istilah
ini mengacu kepada unsur dasar keselamatan Allah.
Menurut perkataan
Paulus dalam 2:13, Allah telah memilih kita untuk diselamatkan. Di sini Paulus
mengatakan bahwa Allah telah memilih kita untuk diselamatkan; Ia telah memilih
kita agar dapat masuk ke dalam keselamatan. Dalam berita yang lalu kita telah
menunjukkan bahwa keselamatan di sini dapat diibaratkan dengan jembatan panjang,
suatu jembatan dengan jangka waktu yang amat panjang. Jembatan keselamatan
Allah terbentang dari waktu sampai kekekalan, membawa kita keluar dari zaman
sekarang ini ke dalam kekekalan. Allah telah memilih kita dengan tujuan membawa
kita ke jembatan ini.
Sebagaimana telah kita tunjukkan, penerapan Roh itu
adalah pengudusan yang Paulus katakan dalam 2:13. Ketika kita menerima
penerapan Roh itu, kita dipisahkan bagi Tuhan. Pengudusan
memisahkan kita bagi Allah dengan membubuhkan meterai pada diri kita. Meterai ini
pada hakikatnya adalah Allah Tritunggal sendiri. Bila kita dikuduskan, kita dimeteraikan
dengan Allah Tritunggal. Hasilnya, orang lain dapat melihat Allah Tritunggal
pada diri kita. Di samping itu, meterai ini bertambah-tambah dan makin
intensif. Tahun demi tahun, meterai ini telah tertempa ke dalam kehidupan saya.
Inilah pekerjaan pengudusan Roh itu. Dengan pekerjaan pengudusan Roh itu kita diselamatkan.
Di samping itu, inilah cara kita menempuh kehidupan yang kudus bagi hidup
gereja.
Menempuh kehidupan yang kudus bagi hidup gereja
ialah memelihara roh, jiwa, dan tubuh kita. Ini berarti kita
harus hidup di dalam roh kita. Kita harus berkontak dengan Allah sepanjang
waktu dan melayani Dia dalam cara yang hidup. Kita perlu selalu mempunyai
perasaan langsung dari Dia. Di samping itu, kita perlu mempunyai hati nurani yang
tanpa tuduhan. Memelihara roh kita berarti memeliharanya dari kematian,
pencemaran, dan tuduhan. Jika roh kita terpelihara sedemikian, kita akan mempunyai
suatu roh yang hidup dengan perasaan langsung dari Allah. Kita pun akan mempunyai
damai sejahtera dalam hati nurani kita. Inilah yang disebut memelihara roh
kita.
Kita
juga perlu memelihara seluruh jiwa kita. Pikiran kita perlu diperbarui, diubah,
dan jernih. Tekad kita harus takluk dan luwes, namun tegas. Emosi kita harus
selalu diatur dengan wajar. Jika emosi kita tepat, kita akan mengasihi apa yang
harus kita kasihi dan membenci apa yang harus kita benci. Jika pikiran kita,
tekad kita, dan emosi kita dalam kondisi yang demikian, jiwa kita akan terpelihara.
Kita tidak akan goyah dalam segala hal, melainkan setiap aspek jiwa kita selalu
lurus.
Kita juga
perlu memelihara tubuh kita. Agar tubuh kita terpelihara, kita tidak seharusnya
hidup berdasarkan manusia lama kita lagi. Secara positif, kita memelihara tubuh
kita dengan mempersembahkannya kepada Allah sebagai persembahan yang hidup (Rm.
12:1). Kemudian tubuh kita bahkan akan menjadi anggota (Tubuh) Kristus (1 Kor.
6:15) sehingga kita dapat memperhidupkan Kristus, mengekspresikan Kristus, dan
memperbesar Kristus. Di samping itu, tubuh kita akan menjadi bait Roh Kudus
bagi tempat kediaman Allah (1 Kor. 6:19). Allah bersemayam dalam tubuh kita
untuk bergerak dan mengekspresikan diri-Nya, memuliakan diri-Nya. Dengan demikian,
roh kita, jiwa kita, dan tubuh kita, akan terpelihara dalam Allah Tritunggal.
Inilah jenis kehidupan yang kudus bagi hidup gereja.
No comments:
Post a Comment