Hitstat

15 March 2019

Lukas - Minggu 5 Jumat


Pembacaan Alkitab: Luk. 4:1-13
Doa baca:Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari Sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.” (Luk. 4:1)


Berdiri di Atas Kedudukan Manusia Menghadapi Iblis


Dalam Lukas 4:1-13 terdapat ujian terhadap Manusia-Penyelamat. Matius 4:1 juga mengatakan bahwa Tuhan Yesus dipimpin oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai. Setelah dibaptis dalam air dan diurapi dengan Roh Allah, Yesus sebagai seorang Manusia bergerak menurut pimpinan Roh. Pertama-tama, Roh memimpin ManusiaPenyelamat yang telah diurapi itu untuk dicobai oleh Iblis. Pencobaan ini adalah satu ujian untuk membuktikan bahwa Dia layak menjadi Manusia-Penyelamat.

Tuhan Yesus adalah satu-satunya Manusia yang dapat menahan pencobaan dari musuh Allah. Ketika Dia di bumi, Dia sempurna dan kuat. Karena itu, Roh Kudus, yaitu Allah yang mencapai manusia, memimpin Manusia yang sempurna ini ke dalam pencobaan untuk mengalahkan musuh Allah. Melalui menguji Manusia-Penyelamat ini, Allah dapat memperlihatkan kepada musuh-Nya yaitu Iblis atau Satan, bahwa ada seorang Manusia yang mampu menahan pencobaan.

Menurut Lukas 4:3, Iblis berkata kepada Tuhan Yesus, “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.” Manusia-Penyelamat yang baru diurapi ini belum makan apa-apa selama empat puluh hari (ay. 1-2). Untuk menggenapkan ministriNya, Tuhan Yesus harus mengalahkan musuh Allah. Hal ini harus dilakukan-Nya dengan status seorang Manusia. Iblis mengetahui hal ini, karena itu Iblis mencobai Dia agar meninggalkan kedudukan manusia dan mengambil kedudukan-Nya sebagai Putra Allah. Empat puluh hari sebelumnya, Allah Bapa menyatakan dari surga bahwa Yesus adalah Putra Bapa yang terkasih. Si pencoba yang licik mengambil pernyataan itu sebagai dasar untuk mencobai Tuhan Yesus. Tetapi Tuhan Yesus menjawab dengan berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja.” (Mat. 4:4). Ini menunjukkan bahwa Dia berdiri pada kedudukan manusia untuk membereskan musuh.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 9

No comments: