Pembacaan
Alkitab: Luk. 3:1-6; 21-22
Doa
baca: “Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga
dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit.” (Luk. 3:21)
Mengesampingkan Diri-Nya Sendiri untuk
Mengekspresikan Allah
Fakta bahwa Yohanes Pembaptis membaptis
Manusia-Penyelamat dengan air menunjukkan bahwa Dia pun perlu dibaptis.
Pembaptisan Tuhan Yesus berarti Dia mengesampingkan diri-Nya sendiri. Dia
membiarkan diri-Nya diletakkan ke dalam kematian supaya Dia dapat melayani
bukan dengan cara alamiah, melainkan dalam kebangkitan. Karena itu sebagai
Manusia, Tuhan Yesus perlu mengesampingkan diri-Nya sendiri supaya Dia dapat
memperhidupkan Allah.
Dalam manusia yang diciptakan Allah terdapat kebajikan
insani. Kebajikan ini ada di dalam gambar Allah dan sesuai dengan rupa-Nya.
Kebajikan ini sesuai dengan kasih, terang, kekudusan, dan kebenaran Allah.
Menurut Kejadian 2, manusia dengan kebajikan insaninya, ditempatkan di depan
pohon hayat yang melambangkan Allah sebagai hayat dengan atribut ilahi-Nya.
Bila pohon hayat ditambahkan kepada manusia yang diciptakan Allah, maka
hasilnya adalah satu kehidupan dalam standar moralitas yang tertinggi.
Tuhan Yesus dibaptis agar Dia dapat menempuh suatu
kehidupan insani yang mengekspresikan atribut Allah. Jika kita nampak hal ini,
kita akan menyadari bahwa bukan hanya manusia yang telah jatuh perlu
dikesampingkan, bahkan manusia yang diciptakan oleh Allah menurut gambar-Nya
pun perlu dikesampingkan supaya ia dapat menempuh suatu kehidupan yang
mengekspresikan Allah. Karena itu, tidak peduli orang macam apa kita ini, jika
kita ingin menempuh suatu kehidupan yang mengekspresikan Allah, kita perlu
mengesampingkan diri kita. Dibaptis berarti dikesampingkan, diakhiri, dan
dikubur, supaya kita dapat hidup bukan berdasarkan diri kita sendiri melainkan
berdasarkan Allah. Jika kita dikesampingkan secara demikian, kita akan dapat
menempuh suatu kehidupan insani dengan atribut ilahi yang diekspresikan dalam
kebajikan insani.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 8
No comments:
Post a Comment