Pembacaan Alkitab: Luk. 4:1-13
Doa baca: “Sesudah
Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari hadapan-Nya dan menunggu
saat yang baik.” (Luk. 4:13)
Orang
yang Berada dalam Standar Moralitas yang Tertinggi
Berkebalikan
dengan Adam, yang tidak memperlengkapi dirinya dengan Allah, Tuhan Yesus lahir
sebagai seorang Manusia-Allah. Manusia-Penyelamat ini penuh dengan Allah secara
batin dan diselubungi oleh Allah secara lahir. Sebagai satu Persona yang
demikian, Dia diperlengkapi dan siap untuk berperang melawan musuh Allah dan
mengalahkannya. Dia pergi ke padang gurun sebagai seorang pejuang dan di dalam standar
moralitas yang tertinggi, Dia mengalahkan Iblis.
Moralitas
ini adalah perihal memiliki kebajikan insani yang diperkuat dan diperkaya oleh
atribut ilahi. Allah terkespresi dalam kehidupan dengan standar moralitas yang
tertinggi. Kehidupan di dalam standar moralitas yang tertinggi adalah prinsip
pokok dalam Injil Lukas. Dalam kitab Injil ini kita nampak Tuhan Yesus sebagai
Manusia yang diperlengkapi Allah menempuh suatu kehidupan untuk mengekspresikan
Allah. Karena Dia mengekspresikan Allah, maka Dia hidup di dalam standar
moralitas yang tertinggi. Agar kebajikan insani kita diperkuat dan diperkaya
dengan atribut ilahi, kita perlu memiliki Allah di dalam kita secara esensial,
dan kita perlu memiliki Allah di atas kita secara ekonomikal. Ini berarti kita
perlu dilahirkan dari Allah untuk memiliki esens Allah, juga perlu diurapi
dengan Allah untuk memiliki Dia sebagai kuat kuasa kita. Maka dengan demikian
kita akan menjadi manusia-Allah yang siap untuk hidup di dalam standar
moralitas yang tertinggi.
Dalam
Lukas 4:1-13 kita nampak Manusia-Penyelamat yang telah diperlengkapi sepenuhnya
ini dipimpin oleh Roh Kudus ke padang gurun tempat Dia menghadapi si pencoba
dan mengalahkannya. Kemenangan-Nya melayakkan Dia untuk merampungkan ministri
yang diberikan Allah kepada-Nya. Karena alasan inilah, dari Lukas 4:14, Dia
mulai melayani. Karena itu, persiapan Manusia-Penyelamat ini dituntaskan dengan
pengujian-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 10
No comments:
Post a Comment