Hitstat

12 March 2019

Lukas - Minggu 5 Selasa


Pembacaan Alkitab: Luk. 3:21-22; Yoh. 5:19, 30
Doa baca:Lalu Yesus menjawab mereka, 'Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.'” (Yoh. 5:19)


Wakil Umat Manusia


Ketika Tuhan Yesus keluar menunaikan ministri pada umur tiga puluh, Dia adalah wakil umat manusia dalam dua aspek. Di satu pihak, Dia mewakili manusia yang diciptakan Allah; di pihak lain, dalam penampilannya, Dia mewakili manusia yang telah jatuh. Tuhan Yesus tidak memiliki sifat yang sebenarnya dari manusia yang telah jatuh, tetapi Dia memiliki penampilan manusia yang telah jatuh. Karena itu, dalam sifat yang sebenarnya, Dia mewakili manusia yang diciptakan Allah, dan dalam penampilan, rupa (bukan dalam sifatnya), Dia mewakili manusia yang telah jatuh.

Manusia yang telah jatuh benar-benar perlu dihakimi, diakhiri, dan dikuburkan. Manusia yang diciptakan Allah pun harus dikesampingkan untuk menempuh suatu kehidupan yang di dalamnya kebajikan insani mengekspresikan atribut ilahi. Untuk hal ini, manusia yang diciptakan Allah yang baik, lengkap, dan sempurna pun harus dikesampingkan. Inilah alasannya Tuhan Yesus sebagai Manusia-Allah mengatakan dalam Injil Yohanes bahwa Dia tidak melakukan sesuatu oleh diri-Nya sendiri. Dalam Yohanes 5:19 Dia berkata, “Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya.” Dalam Yohanes 5:30 Dia berkata lagi, “Aku tidak dapat berbuat apa pun dari diri-Ku sendiri.”

Agar Dia dapat mengekspresikan Allah di dalam kehidupan insani-Nya, maka pada permulaan ministri-Nya Tuhan mengesampingkan diri-Nya sendiri melalui pembaptisan. Dia tidak mau hidup oleh diri-Nya sendiri. Sebaliknya, Dia hidup oleh Allah Bapa yang ada di dalam-Nya. Sebagai manusia yang diciptakan Allah dan sebagai manusia yang telah jatuh, kita pun perlu diakhiri dan dikubur di dalam air kematian.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 8

No comments: