Pembacaan
Alkitab: Luk. 5:1-16
Doa baca: “Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menyentuh orang
itu, dan berkata, 'Aku mau, jadilah engkau tahir.' Seketika itu juga lenyaplah
penyakit kustanya.” (Luk. 5:13)
Penahiran Kusta
Segera setelah Tuhan Yesus melakukan satu mujizat yang
berhubungan dengan menjala ikan, kita memiliki kasus penahiran seorang yang
penuh dengan kusta. Petrus bukan hanya seorang yang dijajah melainkan juga
orang yang tercemar. Secara rohani, kita semua sama. Selain dijajah dan
tercemar, kita juga lumpuh, hina, dan berada di bawah belenggu
peraturan-peraturan yang cacat.
Sebelum kita diselamatkan, kita dijajah. Kita juga
adalah orang-orang kusta, orang-orang yang penuh dosa, yang memerlukan
penahiran. Kita juga adalah orang-orang yang lumpuh, yang tidak dapat berjalan
atau melakukan sesuatu menurut Allah. Karena itu, kita perlu penyembuhan Tuhan.
Setelah kita dibebaskan dari hal-hal yang menjajah kita, ditahirkan dari kusta
kita, dan disembuhkan dari lumpuh kita, kita di dalam Tuhan menjadi orang yang
bernilai, karena sekarang kita memiliki Dia sebagai pakaian baru kita yang menudungi
kita secara lahir dan sebagai anggur baru untuk memenuhi kita secara batin
(Luk. 5:36-39). Hasilnya, kita menjadi orangorang yang sepenuhnya diselamatkan
oleh ManusiaPenyelamat. Kasus-kasus ini adalah satu gambaran keadaan rohani
dari setiap orang yang jatuh. Dalam Lukas 5:12, Manusia-Penyelamat bersimpati
kepada orang kusta. Menurut Perjanjian Lama, seorang kusta tidak boleh dijamah
oleh siapa pun. Orang kusta itu benar-benar diasingkan. Tetapi
ManusiaPenyelamat mengulurkan tangan-Nya untuk menjamah orang kusta. Menurut
kasus-kasus dalam Alkitab, kusta berasal dari pemberontakan dan ketidaktaatan.
Miryam menjadi kusta karena pemberontakannya terhadap wakil kuasa Allah (Bil.
12:1-10). Kusta Naaman ditahirkan karena ketaatannya (2 Raj. 5:1, 9-14). Orang
kusta itu menggambarkan orang dosa. Orang kusta bukan hanya memerlukan
kesembuhan seperti orang-orang yang memiliki penyakit lainnya, ia juga
memerlukan penahiran dari dosa, karena kekotoran dan kecemaran penyakit itu.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 13
No comments:
Post a Comment