Hitstat

04 May 2019

Lukas - Minggu 12 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Luk. 10:1-16
Doa baca: "Kata-Nya kepada mereka, 'Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan pemilik tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.'"
(Luk. 10:2).


Murid-murid yang Menyebarkan Ministri-Nya


Dalam ekonomi-Nya Allah memiliki satu rencana untuk digenapkan. Tetapi rencana ini masih memerlukan umat-Nya untuk mendoakannya. Dalam menjawab doa mereka, Tuhan akan menggenapkan apa yang mereka doakan mengenai rencana-Nya. Khususnya, di sini Tuhan menyuruh murid-murid untuk memohon kepada Tuan pemilik tuaian. Kata "tuaian" menunjukkan bahwa Kerajaan Allah didirikan dengan hal-hal dari hayat yang dapat bertumbuh dan berkembang biak.

Cara Tuhan mengutus ketujuh puluh murid dalam Lukas 10: 1-24 sangat mirip dengan cara Dia mengutus dua belas orang dalam Lukas 9:1-9. Tuhan menganggap waktu pengutusan ini sebagai waktu yobel, sehingga tidak ada seorang pun yang kekurangan sesuatu. Inilah sebabnya Tuhan menyuruh ketujuh puluh murid itu untuk tidak membawa apa-apa bagi keperluan mereka. Sebaliknya, mereka harus tinggal di tempat mereka diterima dan makan apa saja yang disediakan di hadapan mereka (ayat 7-8).

Dalam menyebarkan ministri-Nya, murid-murid yang diutus perlu membawakan damai sejahtera. Dalam Lukas 10:5-6 terdapat satu firman yang penting mengenai damai sejahtera: "Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu." Dalam ayat-ayat ini kata "damai sejahtera" itu penting. Hal yang utama dalam yobel adalah damai sejahtera. Untuk berbagian dalam pekerjaan penyebaran ministri Tuhan, kita harus memberi salam kepada orang lain dalam damai sejahtera. Jika orang yang kita salami adalah anak damai, maka damai sejahtera kita itu akan tetap tinggal bersamanya. Tetapi jika ia bukan seorang anak damai, maka damai sejahtera itu akan kembali kepada kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 23

No comments: