Hitstat

24 May 2019

Lukas - Minggu 15 Jumat


Pembacaan Alkitab: Luk. 12:1-15
Doa baca: “Kata-Nya lagi kepada mereka, 'Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu.'” (Luk. 12:15)


Peringatan tentang Kemunafikan Agama dan Ketamakan


Tuhan menyuruh kita waspada khususnya terhadap kemunafikan agama Yahudi, yang disebut sebagai “ragi orang Farisi”. Dalam Matius 23 Tuhan mengatakan celakalah mereka karena kemunafikan mereka. Di Yerusalem, bukan hanya ada bahaya kemunafikan agama, tetapi juga ada bahaya ketamakan terhadap barang-barang materi.

Dalam Lukas 12:1 kita nampak bahwa kemunafikan orang-orang Farisi sama dengan ragi. Ragi dalam Perjanjian Baru melambangkan unsur kerusakan. Tuhan memperingatkan kita agar waspada terhadap ragi orang-orang Farisi, yang adalah kemunafikan. Kemunafikan agama pada akhirnya akan mengarah kepada penganiayaan terhadap para pengikut Yesus yang sejati. Hari ini, kita perlu waspada terhadap kemunafikan dalam agama, karena kemunafikan ini akan menjadi satu sumber penganiayaan. Sewaktu para pengikut sejati Tuhan menikmati yobel ini, mereka akan ditentang oleh orang-orang yang munafik dalam agama yang munafik. Penentangan ini akan berkembang menjadi penganiayaan terhadap para pengikut sejati Tuhan Yesus yang sedang mengalami yobel Perjanjian Baru.

Tuhan kemudian memberikan peringatan lainnya kepada murid-murid-Nya mengenai ketamakan (Luk. 12:13-34). Jika kita berada di dalam yobel, berbagian dalam warisan Allah Tritunggal dalam Perjanjian Baru, kita perlu waspada terhadap ketamakan akan barang-barang duniawi. Hidup kita dalam Allah tidak tergantung pada harta semacam itu. Yang penting adalah sewaktu kita berbagian dalam yobel Perjanjian Baru, kita tidak boleh berpegang kepada barang-barang materi sebagai harta duniawi. Kita perlu menyimpan harta bagi kita di surga, dibebaskan dari bahaya kemunafikan dan ketamakan akan harta duniawi supaya kita dapat sepenuhnya berbagian dalam kenikmatan yobel Perjanjian Baru.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 29

No comments: