Hitstat

31 May 2019

Lukas - Minggu 16 Jumat


Pembacaan Alkitab: Luk. 13:18-21
Doa baca: “Kerajaan itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu sebanyak empat puluh liter sampai mengembang seluruhnya.” (Luk. 13:21)


Perumpamaan Kerajaan Allah


Dalam Lukas 13:18-21, Tuhan kembali membicarakan Kerajaan Allah. Dia berbicara kepada murid-murid mengenai kerajaan itu secara negatif tentang kerajaan sebagai biji sesawi.

Menurut Kejadian 1, segala sesuatu diciptakan Allah menurut jenisnya. Misalnya sebuah pohon apel harus menurut jenis pohon apel. Tetapi di sini biji sesawi ini tidak bertumbuh menurut jenisnya, melainkan bertumbuh menjadi jenis lainnya (ayat 19). Ini adalah pelanggaran terhadap prinsip yang telah ditentukan Allah di dalam penciptaan-Nya.

Jika kita nampak hal ini, kita tidak akan menafsirkan perumpamaan ini secara positif. Perumpamaan ini adalah satu nubuat yang telah digenapkan dalam sejarah kekristenan. Sebenarnya, kekristenan hari ini bukanlah sesuatu yang bertumbuh menurut jenisnya. Gereja yang adalah perwujudan kerajaan, seharusnya menjadi seperti sayuran yang menghasilkan makanan. Tetapi di sini gereja menjadi sebuah “pohon” menjadi tempat burung bersarang. Ini berarti bertentangan dengan hukum penciptaan Allah bahwa tumbuh-tumbuhan harus bertumbuh menurut jenisnya, sifat dan fungsinya tidak berubah.

Dalam Lukas 13:20-21 Tuhan juga mengumpamakan Kerajaan Allah itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu sebanyak empat puluh liter sampai mengembang seluruhnya. Dalam Alkitab, ragi melambangkan hal-hal yang jahat (1 Kor. 5:6, 8) dan doktrin-doktrin yang jahat (Mat. 16:6, 11-12).

Dua perumpamaan yang ada menunjukkan bahwa Kerajaan Allah adalah realitas dan isi yobel yang adalah perihal pembebasan tawanan-tawanan dan pemulihan hak bagi kenikmatan terhadap Allah Tritunggal.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 31

No comments: