Pembacaan Alkitab: Luk. 11:14-26
Doa baca:
“Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika
matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah
tubuhmu.” (Luk. 11:34)
Dipenuhi
dengan Kekayaan Roh dan Terang
Setelah kita dibersihkan dari kerasukan roh-roh jahat,
kita mungkin masih kosong, tidak dipenuhi dengan suplai hayat dari Roh itu.
Dengan kata lain, kita tidak diduduki oleh Allah dan dengan Allah secara
batini. Kita perlu menjadi orang-orang yang selalu berdoa untuk dibawa ke dalam
Allah dan tetap tinggal di dalam Dia untuk menerima kekayaan Roh Kudus. Bila
kita dipenuhi dengan kekayaan ini, maka tidak akan ada ruang di dalam kita bagi
apa pun. Kemudian, kita akan menjadi orang yang benar-benar berada di dalam
terang (Luk. 11:33-36). Kita akan menjadi orang yang penuh dengan terang di
dalam kita dan di sekeliling kita.
Dalam ministri-Nya, Manusia-Penyelamat membawa terang
kepada kita. Karena itu, ministri yang demikian menghasilkan kaum beriman sebagai
bintang-bintang (Flp. 2:15) dan gereja sebagai kaki-kaki dian (Why. 1:20), yang
bercahaya dalam zaman yang gelap ini sebagai kesaksian-Nya, dan yang rampung di
dalam Yerusalem Baru dengan ciri-ciri hayat dan terang yang luar biasa. Kaum beriman
sebagai pelita tidak boleh ditutupi dengan gantang (Luk. 11:33), benda yang
berhubungan makanan yang menyebabkan kekhawatiran (Mat. 6:25).
Dalam Lukas 11:34 Tuhan mengatakan bahwa jika mata
kita tunggal, seluruh tubuh kita akan penuh dengan terang. Mata kita hanya
dapat terfokus pada satu benda di satu waktu. Jika tidak, pandangan kita akan
menjadi kabur. Terang yang ada di dalam kita, yang adalah mata yang menerangi,
adalah terang di dalam hati kita, yang harus dijaga murni bagi Allah (Mat.
5:8). Bila kita tetap tinggal di dalam Allah untuk menerima kekayaan suplai
dari Roh, maka kita tidak menyisakan ruang di dalam kita untuk roh-roh jahat atau
kegelapan. Kita harus meminta di hadapan Tuhan agar hati kita hanya diduduki
oleh Dia, sehingga ke mana pun kita pergi, kita menjadi terang yang menerangi
kegelapan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 28
No comments:
Post a Comment