Hitstat

29 May 2019

Lukas - Minggu 16 Rabu


Pembacaan Alkitab: Luk. 12:54-59
Doa baca: “Sebab jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara.” (Luk. 12:58)


Ajaran tentang Menbedakan Zaman


Sebagai kaum beriman Perjanjian Baru, kita harus menempuh suatu kehidupan yang merendahkan diri, damai sejahtera, dan taat, serta membiarkan Tuhan bekerja di dalam situasi itu.

Dalam Lukas 12:54-59 terdapat ajaran Tuhan tentang membedakan zaman, dan ini ditujukan kepada orang banyak, kepada orang-orang yang tidak percaya. Membedakan zaman ini adalah membedakan tanda-tanda zaman (Mat. 16:3). Tanda-tanda ini adalah Yohanes Pembaptis telah datang untuk mengumumkan kedatangan Mesias (Luk. 3:2-6, 15-17), dan bahwa Mesias sekarang ada di tengah-tengah mereka, melayankan diri-Nya supaya orang-orang itu dapat menerima Dia dan diselamatkan. Di dalam ayat 57 Tuhan berkata, “Mengapa engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?” Bahkan tanpa pengajaran Tuhan pun, orang-orang Yahudi memiliki banyak tanda untuk memutuskan sendiri jalan yang benar untuk diikuti dan tepat untuk dilakukan pada zaman itu, yaitu menerima Tuhan dan mengikuti Dia.

Kemudian dalam ayat 58-59 Tuhan sebagai Manusia-Penyelamat menyuruh orang banyak termasuk orang-orang Yahudi seharusnya bertobat dan beroleh selamat melalui menerima Tuhan Sang Penyelamat itu. Tetapi dalam Injil Matius 5:25-26, perkataan ini juga diterapkan kepada murid-murid agar mereka memiliki kehidupan kerajaan yang benar dan tepat. Di sini Tuhan mengatakan bahwa kita harus “segera berdamai” dengan lawan kita selama kita hidup di bumi. Kemudian frasa “sampai lunas” menunjukkan bahwa kita harus membereskan dengan tuntas baik hal yang kecil maupun hal besar. Oleh karena itu di dalam penghidupan kaum beriman sehari-hari perlu membangun kebiasaan yang baik yaitu adanya pemberesan sesuatu hal dengan tuntas, baik yang berhubungan dengan Tuhan dan manusia.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 30

No comments: