Pembacaan
Alkitab: Luk 13:1-17
Doa
baca: “Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata
kepadanya, ‘Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.’” (Luk. 13:12)
Pertobatan Membawa Kepada Penyembuhan dan
Pembebasan untuk Menikmati Perhentian
Dalam Lukas 13:10-17 Manusia-Penyelamat menyembuhkan
dan membebaskan seorang perempuan yang bungkuk pada hari Sabat. Perempuan itu
bungkuk karena selama delapan belas tahun dirasuk roh, dan tidak dapat berdiri
tegak lagi (13:11). “Roh” ini adalah roh najis, salah satu roh makhluk hidup
tidak bertubuh yang hidup di zaman pra-adam dan dihakimi oleh Allah ketika mereka
bergabung dalam pemberontakan Iblis. Malaikat yang jatuh bekerja sama dengan
Iblis di udara; dan roh-roh najis ini, yakni setan-setan bergerak bersama Iblis
di bumi. Keduanya bertindak jahat kepada manusia untuk kerajaan Iblis.
Karena roh ini, maka perempuan ini “bungkuk”. Ini menandakan
tekanan dari roh najis terhadap seseorang sampai sedemikian rupa, sehingga
orang itu bungkuk, hanya mengarah kepada dunia Iblis dan tidak dapat berdiri
dengan tegak memandang ke surga. Tuhan Yesus melihat bahwa perempuan itu tidak
dapat berdiri tegak, dipaksa hanya melihat ke bumi sebagai akibat dari pekerjaan
yang dilakukan oleh Iblis terhadapnya melalui roh-roh najisnya. Tuhan berkata
kepadanya, “Hai ibu penyakitmu telah
sembuh. Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga
tegaklah perempuan itu, dan memuliakan Allah” (Luk. 13:12-13). Perempuan itu
tidak meminta Tuhan menyembuhkannya, melainkan Tuhan yang memprakarsai
penyembuhan dan pembebasan kepada perempuan yang bungkuk itu.
Menurut ayat 15-16, perempuan itu adalah keturunan
Abraham, menunjukkan bahwa ia adalah salah satu umat pilihan Allah, namun, ia
dibelenggu oleh Iblis. Ini menunjukkan bahwa perasukan roh najis terhadap orang-orang
merupakan belenggu Iblis terhadap mereka. Karena itu, mengusir roh najis adalah
mengalahkan Iblis. Ketika Tuhan Yesus menyembuhkan perempuan yang dibelenggu
Iblis itu, Dia membawa yobel kepadanya. Hari ini, kita pun perlu baik-baik
mengalami yobel, dibebaskan dari setiap hal yang membelenggu kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 31
No comments:
Post a Comment