Hitstat

02 June 2006

Kejadian Volume 2 - Minggu 3 Jumat

Prinsip Pohon Pengetahuan (1)
Kejadian 2:17
“Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Kita memiliki dua prinsip kehidupan yang berbeda, yaitu hidup berdasarkan prinsip pohon hayat atau hidup berdasarkan prinsip pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Apakah yang dimaksud dengan hidup berdasarkan prinsip pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat? Ini adalah hidup berdasarkan prinsip benar dan salah.
Apakah yang dimaksud mengikuti prinsip benar dan salah? Ini berarti, ketika kita hidup sebagai manusia, kita akan mengajukan pertanyaan, “Benar atau salahkah jika aku berbuat demikian?” “Baik atau jahatkah jika aku melakukan ini?” Bolehkah aku melakukan perbuatan ini? Akhirnya kita berkata, “Perkara ini baik, benar,” lalu kita melakukannya. Kita mengira dengan berbuat demikian kita adalah orang Kristen yang baik, karena kita telah memilih yang baik.
Di depan Allah kita harus belajar sebuah pelajaran yang berharga yaitu tidak berhenti pada standar benar dan salah. Meskipun standar ini baik; tetapi di atas diri orang Kristen, itu masih belum cukup. Hayat orang Kristen melampaui standar benar dan salah. Perkara yang salah, itu tentu salah; tetapi perkara yang benar, belum tentu sungguh-sungguh benar.
Yang Allah cari bukanlah good-man (manusia yang hidup berdasarkan prinsip benar dan salah), yang Allah cari adalah God-man (manusia yang hidup berdasarkan diri Allah sendiri). Allah memperhatikan siapa yang berbuat baik, kita ataukah Kristus? Allah tidak menganggap sudah cukup asal ada perbuatan baik, melainkan siapa yang melakukan perbuatan itu? Inilah yang dimaksud hidup berdasarkan diri Allah.

Prinsip Pohon Pengetahuan (2)
Ibr. 2:14; Yoh. 8:44; Ef. 2:1; Ibr. 9:27; Why. 20:14

Pohon pengetahuan berlawanan dengan pohon kehidupan (hayat), baik dalam hal sumber, isi, prinsip, maupun hasilnya. Sumber dari pohon pengetahuan adalah Iblis. Sesuai dengan sifatnya yang licik, pendusta (Yoh. 8:44), ia selalu ada di belakang hal-hal yang mungkin kita anggap baik. Sebutan pohon pengetahuan yang baik dan jahat adalah sebutan yang licik, sebab Iblis suka menyembunyikan dirinya. Demikianlah cara kerja Iblis, yaitu menipu manusia dengan sembunyi-sembunyi. Hari ini pun demikian, setiap perkara, orang terdekat, benda, atau barang dunia, dapat ia pakai untuk membuat kita meninggalkan Allah.
Isi dari pohon pengetahuan adalah semua perkara yang di luar Allah termasuk perkara-perkara yang kelihatan rohani. Kalau perkara yang bukan rohani mudah untuk diketahui, tidaklah demikian dengan perkara yang kelihatannya rohani. Misalnya, pada suatu hari kita sangat terkesan dengan satu bagian firman, lalu kita membicarakannya dan pembicaraan kita sangat hidup dan limpah. Pada kesempatan lain, kita bermaksud mengulangi pembicaraan yang sama. Kalau kita bersandar Tuhan membicarakan kembali satu bagian firman itu, itulah pohon hayat. Namun jika kita membicarakannya hanya berdasarkan pengalaman yang lampau, maka itulah pohon pengetahuan.
Prinsip pohon hayat adalah bersandar Tuhan; sedangkan prinsip pohon pengetahuan adalah merdeka dari Tuhan. Segala sesuatu yang kita perbuat tanpa bersandar kepada Tuhan adalah prinsip pohon pengetahuan. Merdeka dari Tuhan berarti ada suatu sekatan yang memisahkan persekutuan kita dengan Tuhan. Sekatan ini memutuskan aliran hayat Allah di dalam diri kita. Meskipun mungkin kita sudah sangat rohani, kita tidak bisa mengatakan, “Aku mempunyai pengalaman yang banyak di dalam Kristus. Aku telah melatih rohku bertahun-tahun dan aku tidak perlu lagi bersandar Tuhan. Aku sudah cukup pengalaman untuk memutuskan tanpa perlu bersandar Tuhan”.
Merdeka terhadap Tuhan menghasilkan maut. Demikian pula hasil dari pohon pengetahuan adalah maut. Maut bukan hanya ada di belakang kejahatan; tetapi juga ada di belakang pengetahuan dan perkara-perkara yang baik. Iblis mempunyai kuasa maut (Ibr. 2:14). Karena itu pohon pengetahuan baik dan jahat sebenarnya adalah pohon maut, yang menyatakan Iblis dan kuasanya. Buah pengetahuan baik dan jahat bukan hanya mendatangkan maut bagi tubuh manusia, tetapi juga dapat mematikan roh manusia (Ef. 2:1; Ibr. 9:27; Why. 20:14).

Penerapan:
Setiap orang, baik yang sudah percaya Tuhan maupun yang belum, memiliki standar benar atau salah. Tetapi standar yang sebenarnya bukanlah yang berasal dari manusia, tetapi yang berasal dari Allah. Karena itu berilah tempat yang lebih luas bagi Dia untuk bekerja di dalam kehidupan kita dan menjadi standar hidup kita. Dalam segala hal, berilah Kristus kesempatan untuk diperhidupkan melalui kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, selamatkan aku dari perkara benar atau salah. Biarlah dalam segala hal aku lebih bersandar kepada-Mu dari pada bersandar pada penilaian alamiahku sendiri. Tuhan ajarlah aku bersandar pada-Mu dalam segala hal. Pimpin aku Tuhan, dalam segala aktifitasku sepanjang hari ini.

No comments: