Hitstat

30 June 2006

Kejadian Volume 3 - Minggu 3 Jumat

Garis Kain (1)
Kejadian 4:19-21
“Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain Zila. Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak. Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling.”

Dalam Kejadian pasal 4, garis Kain berakhir dengan Lamekh dan ketiga putranya. Keseluruhan budaya manusia berkembang mulai dari keturunan Lamekh. Anak pertama Lamekh adalah Yabal, yang berarti “pindah”. Yabal adalah “bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak” (Kej. 4:20). Hidup Yabal adalah untuk mata pencaharian. Anak Lamekh yang kedua adalah Yubal, yang berarti “bermain/hiburan”. Yubal adalah, “bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling” (ay. 21). Ia adalah seorang musikus dan hidupnya adalah untuk hiburan. Anak Lamekh yang ketiga adalah Tubal-Kain. Namanya berarti, “tembaga”. Tubal-Kain adalah, “bapa semua tukang tembaga dan tukang besi” (ay. 22). Ia merancang senjata untuk melindungi diri sendiri. Inilah ketiga anak dari Lamekh.
Melalui anak-anak Lamekh kita melihat tiga hal yang mendominasi umat manusia, yaitu mata pencaharian, hiburan, dan perlindungan. Inilah yang menyusun dunia. Apa pun yang kita pelajari, atau capai, atau kejar di dalam dunia ini pada akhirnya membawa kita kepada salah satu dari ketiga anak Lamekh. Mata pencaharian, hiburan, dan perlindungan diri adalah unsur-unsur yang mengendalikan keberadaan manusia.
Lamekh sendiri adalah seorang pembunuh. Jika tanpa Allah, maka umat manusia adalah umat pembunuh. Kita bisa melihat hal ini di mana saja, dalam universitas, dalam bisnis, dalam profesi, semuanya bersaing. Orang selalu berpikir, “Agar aku dapat bertahan, maka engkau harus mati.” Mereka saling membunuh, tetapi bangga dengan kesuksesannya. Ini karena kebudayaan manusia adalah produk dari garis Kain.

Garis Kain (2)
Kej. 4:21-22; Mzm. 9:5; Rm. 8:31

Nama Lamekh dalam bahasa Ibrani berarti “perkasa”, “memiliki kekuatan”. Lamekh, generasi manusia yang ketujuh, merupakan orang yang sangat kuat. Ia mempunyai dua istri (Kej. 4:19); ia menjalani poligami, demi memuaskan hawa nafsunya. Jadi poligami dimulai di kota Henokh, di tanah Nod. Poligami adalah suatu pelanggaran terhadap hukum alam yang dibuat oleh Allah bagi eksistensi manusia.
Istri pertama Lamekh, Ada, berarti “perhiasan”. Ia suka berhias dan mempercantik diri. Sedangkan istri keduanya, Zila, berarti “pelindung”, “penutup”. Jenis penutup apa yang dimaksud di sini? Ditutupi dengan senjata-senjata.
Ada melahirkan Yabal dan Yubal; Yabal, bapa segala pemelihara ternak (Kej. 4:20). Ia menciptakan peternakan untuk mata pencaharian. Ia menjadi pengembara, berkelana dari satu tempat ke tempat lain, sebab tidak ada tanah yang memberikan hasil sepenuhnya kepadanya.
Anak kedua dari Ada, adalah Yubal. Yubal menciptakan musik (Kej. 4:21). Ia membuat kecapi dan suling. Nama Yubal berarti “bersuka-ria dengan meriah”, atau “suara riang”, atau “musik”. Apakah musik itu? Musik adalah semacam hiburan yang membuat orang senang. Mengapa manusia memerlukan hiburan semacam itu? Karena manusia telah kehilangan Allah sebagai sukacitanya. Hal ini membuat mereka merasa kosong sehingga memerlukan hiburan.
Banyak di antara orang Kristen yang tahu tentang kebangunan rohani di Wales yang terjadi pada tahun 1904-1905. Selama waktu-waktu itu, gedung-gedung pertunjukan dan tempat-tempat hiburan di seluruh Pulau Wales tutup, karena semua orang telah beroleh selamat. Mereka telah mempunyai sesuatu yang jauh lebih baik daripada segala bentuk hiburan-hiburan duniawi. Mereka memiliki Kristus. Haleluya!
Zila, istri kedua Lamekh, melahirkan Tubal-Kain, “Bapa semua tukang tembaga dan besi” (Kej. 4:22), artinya dia adalah pencipta segala jenis senjata. Senjata-senjata yang diciptakannya adalah untuk membunuh orang. Semua senjata ini, sudah tentu dipakai untuk pembelaan manusia. Siapakah pembela kita yang sejati? Pemazmur mengatakan, “Sebab Engkau (Allah) membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang adil Engkau duduk di atas takhta” (Mzm. 9:5). Rasul Paulus juga mengatakan, “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Rm.8:31). Sebagai kaum beriman di dalam Kristus, kita tidak mengandalkan senjata bumiah apa pun, melainkan bersandar pada Pembela kita yang hidup, yakni Allah sendiri.

Penerapan:
Siapakah yang kita sandari dalam mencari nafkah di bumi? Siapakah penghiburan kita di kala susah? Siapakah sandaran kita dan perlindungan kita di kala dalam bahaya? Kalau jawabannya bukan Allah, kita perlu bertobat karena kita telah hidup dalam prinsip keturunan Kain, hidup dalam kebudayaan yang tanpa Allah.

Pokok Doa:
Tuhan, ampuni aku yang sering mencari kesenangan, hiburan, dan perlindungan di luar Engkau. Aku sadar bahwa Engkaulah yang aku perlukan. Lepaskan aku dari ikatan dunia, dan tariklah aku lebih dekat dengan-Mu.

No comments: