Hitstat

23 August 2006

Kejadian Volume 5 - Minggu 3 Rabu

Penyebab Kegagalan Lot (1)
Kejadian 13:10
“Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. —Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora.”

Bila kita tinjau sejarah Lot, kita melihat bahwa ia secara pasif dibawa ke jalan Allah oleh orang lain (11:3; 12:5), yaitu dibawa oleh kakeknya dan pamannya ke jalan Tuhan. Sekalipun dalam pandangan Allah hal itu baik, kakek dan paman dapat membawa anak-cucu mereka dan keponakan mereka ke jalan Allah, namun secara pasif dibawa orang, tidaklah terlalu baik. Lot mempunyai permulaan rohani yang sangat lemah. Ia tidak aktif mencari Allah. Tidaklah baik bila anak-anak muda pasif terhadap hal-hal rohani atau pasif dalam hal mengikuti Tuhan. Lot gagal karena mempunyai permulaan yang sangat lemah dan pasif. Permulaan yang pasif itu menyebabkan dia akhirnya gagal.
Lot tidak pernah mengalami penampakan diri Allah. Kita tidak dapat menemukan sedikit pun petunjuk yang menyatakan Allah pernah menampakkan diri kepadanya. Apakah ini berarti Allah tidak adil atau berat sebelah? Tentu tidak! Allah itu adil dan tidak pandang bulu. Allah tidak menampakkan diri kepada Lot karena Lot pasif, tidak aktif mencari Tuhan, dan hidup dalam kota yang jahat. Lot tidak pernah berhubungan langsung dengan Allah. Bila kita mencari Dia, Dia akan menampakkan diri kepada kita. Tetapi bila kita tidak mencari Dia, Dia tidak akan membuang-buang waktu-Nya. Allah tidak menampakkan diri kepada Lot bukan kesalahan Allah, melainkan kesalahan Lot. Allah mau menampakkan diri kepada kita, tetapi apakah kita mencari Dia dan berjalan dalam jalan-Nya? Kalau demikian, Allah tidak akan membuat kita kecewa. Ia pasti akan menampakkan diri kepada kita. Karena itu, terhadap Allah, kita harus aktif.

Penyebab Kegagalan Lot (2)
Kej. 13:1, 5-13

Lot tidak pernah berinisiatif menempuh jalan Allah. Banyak orang muda mungkin seperti Lot, mereka mau menempuh kehidupan gereja karena ada seseorang yang membawa mereka. Dari pengalaman banyak orang kita tahu bahwa mereka yang tidak berinisiatif, hanya secara pasif 1) dibawa ke dalam jalan gereja, lambat-laun tentu jatuh. Hubungan Lot dengan Allah terpengaruh oleh orang lain - Abraham (Kej. 13:1). Ketika orang lain bangun, dia bangun; ketika mereka jatuh, dia jatuh juga. Lot bagaikan sebatang kayu terapung. Tatkala pemimpin rohaninya hanyut ke Mesir, iapun hanyut ke sana mengikutinya. Ia sama sekali dipengaruhi oleh orang lain. Apakah hubungan kita dengan Allah karena penampakkan diri Allah secara langsung atau terpengaruh orang lain? Ketika kita membaca kisah ini, kalau kita merasa kita tidak mempunyai permulaan yang kuat, janganlah berkecil hati. Kita harus bangkit. Masih belum terlambat bagi kita untuk membangun fondasi yang kukuh.
Lot meninggalkan Abraham karena terayu oleh benda-benda materi (13:5-13). Ketika Lot berhadapan dengan pilihan antara pengaruh rohani (Abraham) dan benda materi, ia memilih benda materi. Prinsipnya sama pada hari ini. Benda materi yaitu duniawi merupakan suatu pengujian bagi mereka yang hanya mengikuti kerohanian orang lain. Lot hanyut ke dalam keadaan yang sangat jahat dan berdosa di hadapan Allah (13:11-12). Begitu kita meninggalkan sumber pengaruh rohani, secara otomatis kita akan berjalan menurun. Janganlah sekali-kali meninggalkan pengaruh rohani yang tepat, sebab hal itu merupakan perlindungan bagi kita. Bila kita melepaskannya, kita akan kehilangan perlindungan kita dan seperti Lot akan hanyut menurun ke dalam Sodom. Sekalipun Lot mengetahui Sodom adalah jahat dalam pandangan Allah, akhirnya ia tetap masuk ke dalam tempat yang jahat itu dan tinggal di dalamnya.
Ur-Kasdim adalah tempat berhala, Mesir adalah tempat kekayaan dan kesenangan duniawi, dan Sodom adalah kota yang penuh dosa. Ketiga tempat ini membentuk suatu segi tiga mengelilingi tanah Kanaan. Kita, orang-orang yang terpanggil oleh Allah, tinggal di dalam segi tiga ini. Kita harus berhati-hati, supaya kita tidak jatuh kembali ke kota berhala, menurun ke tempat kesenangan duniawi, atau hanyut ke dalam kota yang penuh dosa. Walaupun Lot menjauhi tanah berhala dan tempat kesenangan duniawi, tetapi ia hanyut bagaikan sebatang kayu terapung ke dalam kota yang penuh dosa. Hal ini menjadi peringatan bagi kita untuk terus berjaga-jaga dan berdoa (Mrk. 14:38).

Penerapan:
Pernahkah kita bertekad, setiap pagi meluangkan waktu setidaknya 15 menit untuk tidak mengerjakan apapun sebelum membaca Alkitab dan berdoa? Jika tidak, marilah kita secara aktif memulai hari kita berjumpa dengan Tuhan terlebih dahulu.

Pokok Doa:
Ya Tuhan, jangan biarkan aku menjadi orang yang pasif dalam mencari Engkau. Tampakkanlah diri-Mu dan berbicaralah padaku. Aku mau memulai hari ini dengan mendapatkan diri-Mu lebih banyak.

No comments: