Hitstat

05 March 2010

Kisah Para Rasul Volume 4 - Minggu 3 Sabtu

Baptisan Air di Rumah Kornelius
Kisah Para Rasul 10:47-48
Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?” Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus

Ayat Bacaan: Kis. 10:44-48, 19:47-48; Rm. 6:3-5; Kol. 2:12; Gal. 3:27

Kornelius sekeluarga, meskipun telah dengan nyata menerima Roh Kudus (Kis. 10:44-45), tetapi Petrus masih menyuruh mereka untuk dibaptis (Kis. 19:47-48). Bukankah ini membuktikan pentingnya baptisan? Tidak seperti pendapat beberapa orang pada hari ini yang mengatakan, “Asal mendapatkan baptisan Roh Kudus, sudah cukup; tidak perlu menerima baptisan air.” Petrus berkata bahwa orang yang sudah menerima baptisan Roh Kudus, masih perlu dibaptis dengan air. Bahkan menyuruh mereka dibaptis, karena mereka sudah menerima baptisan Roh Kudus. Dalam pandangannya, menerima baptisan air sama pentingnya dengan menerima baptisan Roh; menerima baptisan air sama pentingnya dengan menerima Roh Kudus.
Perkataan Petrus dalam Kisah Para Rasul 10:47-48 menunjukkan bahwa kita harus memperhatikan baptisan air, yang melambangkan kesatuan kaum beriman dengan kematian dan kebangkitan Kristus (Rm. 6:3-5; Kol. 2:12), sama seperti memperhatikan baptisan Roh. Baptisan Roh menghasilkan realitas dari kesatuan kaum beriman dengan Kristus dalam hayat di aspek esensial, dan dalam kuasa di aspek ekonomikal; baptisan air adalah pemastian kaum beriman atas realitas dari Roh itu. Keduanya diperlukan, dan tidak bisa saling menggantikan.
Baptisan menyatukan kita dengan Dia dalam kematian-Nya dan dalam kebangkitan-Nya. Baptisan air tidak seharusnya menjadi pelaksanaan upacara keagamaan. Melainkan harusya menandakan bahwa kita sedang meletakkan mereka yang dibaptis dalam Allah Tritunggal, dalam Kristus, serta dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Kornelius dan keluarganya dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Dibaptis dalam nama Yesus Kristus berarti dibaptis ke dalam ruang lingkup nama Yesus Kristus yang di dalamnya ada realitas baptisan itu. “Nama” dalam ayat 48 mengacu kepada persona. Dibaptis dalam nama Yesus Kristus berarti dibaptis ke dalam persona Kristus (Rm. 6:3; Gal. 3:27), yang juga berarti dibaptis ke dalam ruang lingkup persona-Nya. Kita patut bersyukur kepada Tuhan atas fakta yang digenapkan-Nya melalui baptisan.

No comments: