Hitstat

29 March 2010

Kisah Para Rasul Volume 5 - MInggu 3 Selasa

Janji-Janji Kudus yang Dapat Dipercayai
Kisah Para Rasul 13:34
Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati...seperti yang telah difirmankan-Nya, Aku akan memberikan kepadamu janji-janji kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud

Ayat Bacaan: Kis. 13:33-34; Maz. 89:2, 19; Yes. 55:3

Pemikiran Paulus dalam 13:33-34 itu sangat dalam. Kristus yang bangkit sebagai Putra sulung Allah adalah yang kudus yang dapat dipercayai. Kata Yunani untuk “yang kudus” adalah hosios. Ini bukan kata yang biasa digunakan untuk kata ‘kudus’ (hagios). Hosios adalah satu kata Yunani yang akar katanya sama dengan kata chesed (belas kasihan) dalam bahasa Ibrani. Alkitab versi King James menerjemahkannya mercies (belas kasihan). Di sini Paulus menunjukkan bahwa Kristus yang bangkit bukan hanya Juruselamat kita, juga bukan hanya Putra sulung Allah; Dia yang bangkit ini pun adalah yang kudus yang dapat dipercayai sebagai satu belas kasihan yang diberikan Allah kepada kita.
Dalam Perjanjian Lama, yang kudus yang dapat dipercayai dipandang sebagai belas kasihan. Yesaya 55:3 membicarakan tentang “belas kasihan yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud” (Tl.). Dua Tawarikh 6:42 “belas kasihan-Mu kepada Daud, Hamba-Mu itu” (Tl.), dan Mazmur 89:2 mengatakan, “Aku hendak menyanyikan belas kasihan TUHAN selama-lamanya” (Tl.). Tahukah Anda apakah belas kasihan itu? Belas kasihan menyiratkan kasih dan kasih karunia (anugerah), tetapi belas kasihan ini mencapai lebih jauh daripada kasih. Di mana kasih dan kasih karunia tidak dapat mencapainya, belas kasihan dapat mencapainya. Semua yang kudus yang dapat dipercayai adalah Kristus sebagai belas kasihan bagi kita.
Hayat, terang, keadilan, kekudusan, pembenaran, dan pengudusan adalah belas kasihan. Kasih seorang suami kepada istrinya adalah Kristus sebagai belas kasihannya. Jika seorang saudari, di dalam Kristus taat kepada suaminya, itu juga merupakan suatu belas kasihan. Ketaatannya adalah Kristus itu sendiri sebagai belas kasihan baginya. Di Filipina, ada seorang saudari tua, yaitu nyonya rumah yang menampung saudara Witness Lee, berkata kepadanya, “Aku kira Anda akan kehabisan dan tidak memiliki apa-apa untuk dikatakan. Tetapi sekarang ministri Anda bahkan lebih segar dan lebih kaya. Dari manakah Anda mendapatkan semua hal yang dibicarakan ini?” Dia bersaksi bahwa pembicaraan firman itu adalah Kristus sebagai suatu belas kasihan baginya.

No comments: