Hitstat

27 March 2010

Kisah Para Rasul Volume 5 - Minggu 3 Minggu

Memberitakan Kristus dari Kitab Suci
Kisah Para Rasul 13:23
Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.

Ayat Bacaan: Mat. 1:1, Why. 22:21, Yoh. 5:39-40, Kol. 2:17

Dalam Kisah Para Rasul 13 Paulus mengikuti jejak Tuhan Yesus, yang pergi ke rumah ibadat (Mat. 4:23; Luk.4:16), bukan karena ia adalah seorang Yahudi atau ingin memelihara Sabat, tetapi untuk mengambil kesempatan untuk membicarakan firman Allah. Kitab Suci diajarkan di setiap rumah ibadat, dan di sana ada sejumlah orang, baik Yahudi maupun Kafir, yang mencari Allah. Karena itu, ini adalah hikmat Paulus untuk pergi ke rumah ibadat dan memberitakan Kristus. Seluruh Alkitab adalah buku tentang Kristus. Ketika kita datang untuk membaca Alkitab, kita harus mencari Kristus, karena Dia adalah pusat dalam Alkitab. Dalam Perjanjian Lama, Kristus digambarkan dalam banyak contoh dan lambang. Dalam Perjanjian Baru, Kristus adalah realitas dari segala lambang yang positif dalam Perjanjian Lama. Dialah pohon hayat yang sejati (Kej. 2:9); Anak Domba yang dikorbankan untuk menjadi pengganti kita (Kej. 3:21); Paskah kita dan anak Domba Paskah kita (Kel. 12:11). Tuhan Yesus memberitahu orang-orang Farisi ketika mereka meneliti Kitab Suci mereka perlu datang kepada-Nya (Yoh. 5:39-40).
Paulus mengatakan bahwa Injil yang ia beritakan berasal dari wahyu Allah, sebab Allah berkenan mewahyukan Putra-Nya di dalamnya (Gal. 1:16). Melalui wahyu itulah Paulus memperoleh pengenalan realitas rohani terhadap Kristus, dan karena itu pula ia dapat memberitakan Kristus kepada orang bukan Yahudi. Paulus bukan memberitakan Kristus yang obyektif yang tidak dapat diraba, melainkan Kristus yang benar-benar pernah ia alami. Bagi Paulus, Kristus sama riilnya dengan dirinya sendiri. Kristus di dalam dia, dan dia di dalam Kristus. Kristus berada di dalam pikiran, perkataan, dan perilakunya. Kristus menjadi Tuan di dalamnya, sedang dia menjadi penampilan di luar. Semua ini dikarenakan Kristus telah menduduki dirinya (Flp. 3:12). Apa yang diberitakan oleh Paulus, berdasar pada apa yang ada pada dirinya. Seberapa banyak pengenalannya terhadap Kristus, sebanyak itu pula yang dapat diberitakannya kepada orang lain. Jadi kita perlu terlebih dulu membiarkan Allah menggarapkan Kristus ke dalam kita, kemudian kita memberitakan Kristus yang kita kenal melalui wahyu itu kepada orang lain.

No comments: