Hitstat

16 March 2010

Kisah Para Rasul Volume 5 - Minggu 1 Rabu

Persekutuan di antara Gereja-gereja
Kisah Para Rasul 11:29
Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea.

Ayat Bacaan: Kis. 11:27-30; Rm. 15:25-27, 31b; 2 Kor. 8:1-6, 13-15; 9:1-2; 1 Kor. 15:45; Kel. 16:18

Dalam Kisah Para Rasul 11:27-30 terdapat satu catatan mengenai pemberian sumbangan gereja di Antiokhia kepada gereja-gereja di Yudea. Di bawah ministri Paulus, gereja-gereja orang bukan Yahudi menyumbang untuk membantu gereja-gereja di Yudea (Rm. 15:25-27, 31b). Pemberian sumbangan ini menunjukkan adanya satu persekutuan kasih, satu komunikasi dalam kasih, di antara kaum saleh bukan Yahudi dengan kaum saleh Yahudi. Sumbangan di antara gereja-gereja adalah perkara kaum saleh memperhatikan satu sama lain melalui kasih karunia Allah yang diberikan kepada mereka (2 Kor. 8:1-6; 9:1-2).
Kasih karunia ini adalah Kristus yang bangkit menjadi Roh pemberi hayat (1 Kor. 15:45) untuk membawa Allah Tritunggal yang telah melalui proses dalam kebangkitan ke dalam kita untuk menjadi hayat dan suplai hayat kita. Melalui kasih karunia ini kaum beriman Makedonia menjadi bermurah hati dalam melayani untuk keperluan kaum saleh. Mengenai sumbangan di antara gereja-gereja melalui kasih karunia Allah, Paulus berkata bahwa dalam hal-hal materi di sini seharusnya memiliki keseimbangan di antara gereja-gereja (2 Kor. 8:13-15). Prinsip Allah adalah untuk memiliki keseimbangan. Prinsip yang sama diilustrasikan oleh menerima manna dalam Perjanjian Lama (Kel. 16:18). Jika seorang Israel mengumpulkan lebih, Allah secara berdaulat me-ngaturkan dia untuk tidak memiliki kelebihan. Jika seseorang mengumpulkan kurang, melalui kedaulatan Allah bahwa orang ini tidak memiliki kekurangan. Ini adalah prinsip keseimbangan, cara surgawi Allah menyeimbangkan suplai kekayaan materi di antara umat-Nya.
Mereka yang telah dapat kemurahan Allah dengan hal-hal materi seharusnya setia untuk memakainya untuk memperhatikan keperluan kaum saleh dan untuk para sekerja sepenuh waktu. Karena kaum saleh berbagi kelimpahannya dengan orang lain, akan ada keseimbangan, bukan saja di antara kaum saleh di lokalitas tertentu tetapi di antara semua gereja. Pemberian kita menghasilkan keseimbangan menunjukkan bahwa kita ada dalam persekutuan Tubuh, yaitu, dalam persekutuan di antara gereja-gereja.

No comments: