Hitstat

06 March 2010

Kisah Para Rasul Volume 4 - Minggu 4 Minggu

Bangsa Lain Menerima Firman Allah
Kisah Para Rasul 11:1
Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah

Ayat Bacaan: Kis. 11:1; 1 Tes. 2:13; Ibr. 4:12; Mzm. 119:130

Dalam 1 Tesalonika 2:13 Paulus berkata, “Karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi—dan memang sungguh-sungguh demikian—sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.” Ayat ini menunjukkan bahwa firman yang diterima oleh kaum beriman disampaikan oleh para rasul, berasal dari Allah. Sumbernya, asal-usulnya, adalah Allah, bukan para rasul. Orang-orang Tesalonika menerima perkataan para rasul bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagai firman Allah. Dalam ayat ini, Paulus mengatakan bahwa firman Allah beroperasi di dalam mereka yang percaya. Karena firman Allah itu hidup dan berkhasiat (Ibr. 4:12), maka firman itu bekerja (beroperasi) dalam kaum beriman. Begitu kita menerima dan memperoleh firman itu, firman itu akan beroperasi di dalam kita.
Mazmur 119:130, “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.” Kata “tersingkap” di sini boleh diterjemahkan “masuk”. Begitu firman Allah masuk ke dalam kita, timbullah terang, sehingga di dalam kita jelas dan kita memiliki kepastian. Firman yang hidup baru berguna, dan bisa memisahkan roh dan jiwa kita. Boleh jadi kita membaca buku yang mengatakan, berbuat begini adalah rohani, berbuat begitu adalah jiwani, lalu kita melaksanakan berdasarkan anjuran buku itu, tetapi hasilnya tetap jiwani. Tetapi kalau firman Allah masuk ke dalam kita dan memberi terang, ia akan membedakan jiwa dan roh, sampai sendi-sendi dan sumsum pun akan terlihat semua. Kemudian tahulah kita di mana kesalahan kita, di mana kebenaran ktia, inilah pengenalan yang di dalam. Orang yang demikian tidak perlu bertanya-tanya lagi, karena di dalamnya ada terang dan di dalamnya dapat melihat. Firman Allah akan memberi terang di dalam kita se-hingga kita nampak jelas. Ini hidup dan berkhasiat. Ini bukan luaran, melainkan masalah di dalam. Bukan berdasarkan luaran membedakan roh dengan jiwa, melainkan di dalam nurani jelas. Maka kita baru dapat dengan riil mengenal Allah dan jelas mengetahui jalan mana yang harus kita tempuh.

No comments: