Hitstat

26 March 2010

Kisah Para Rasul Volume 5 - Minggu 2 Sabtu

Percaya dan Takjub akan Ajaran Tuhan
Kisah Para Rasul 13:12
Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan

Ayat Bacaan: Kis. 2:4; 4:8, 31; 9:17; 13:8-12; 2 Ptr. 2:2, 15, 21; Flp. 3:14

Dalam Kisah Para Rasul 13:8 ada seorang tukang sihir bernama Elimas yang berusaha membelokkan iman dari gubernur Roma di Pafos. Bahasa asli dari kata “iman” dalam Kisah Para Rasul 13:8 adalah “kepercayaan”. Kepercayaan ini adalah kepercayaan yang obyektif, mengacu kepada isi Injil yang dipercayai oleh kaum beriman dalam Kristus. Sedangkan “jalan yang lurus” mengacu kepada jalan yang benar dan jalan kebenaran (2 Ptr. 2:2, 15, 21). Puji Tuhan, di Kisah Para Rasul 13:11-12 kita dapat melihat usaha Elimas gagal, ia dihukum dan dipermalukan. Ia menjadi buta dan harus mencari orang untuk menuntun dia. Melalui peristiwa ini Tuhan memperlihatkan jalan-Nya yang lurus kepada gubernur Roma itu, dan gubernur Roma itu percaya dan diselamatkan. Hasilnya, satu kesaksian dibangkitkan di tempat itu.
Manusia sering kali menempuh jalannya menurut kehendaknya sendiri, tidak percaya kepada Tuhan. Jika kita percaya pada-Nya, Dia Sang Sumber Hayat, pada akhirnya akan memimpin kita kepada hayat yang kekal. Jika kita berjalan menurut kehendak kita sendiri, berdasarkan pengetahuan baik dan jahat, pada akhirnya kita akan dipimpin kepada kebinasaan. Apakah kita sedang berjalan di jalan berkat atau tidak tergantung pada apakah kita percaya pada-Nya, memilih jalan Tuhan di dalam penghidupan, pergerakan dan pelayanan kita. Misalnya, dalam mencari pekerjaan, mencari pasangan hidup, pindah rumah atau mencari lokasi pembelian sebuah rumah apakah yang kita pilih, apakah kita percaya pada-Nya? Semoga kita memilih sesuatu yang Allah anggap sebagai yang terbaik. Pengharapan terdalam Tuhan adalah kita semua memilih Tuhan Yesus dan mengikuti jalan-Nya sehingga kita dapat menjadi penerima yang sejati dari berkat hayat kekal. Begitu kita memilih Dia, mengikuti jalan-Nya, kita perlu berlari kepada tujuan, berlari dalam perlombaan yang ada di depan kita sehingga kita tidak berlari dan berjerih lelah dalam kesia-siaan. Di dalam hari-hari pengembaraan kita di dalam dunia ini, kita perlu percaya pada-Nya, setia sampai akhir sehingga pada hari itu kita dapat memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Flp. 3:14).

No comments: