Hitstat

04 May 2010

Kisah Para Rasul Volume 6 - Minggu 4 Rabu

Allah Memerintahkan Semua Orang Bertobat
Kisah Para Rasul 17:30
Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.

Ayat Bacaan: Kis. 17:30

Karena pikiran manusia mengendalikan perbuatan manusia, bertolak belakang dengan Allah, dan tidak tertuju kepada Allah, maka manusia harus mempunyai perubahan dalam pikirannya. Dari pikiran sampai perbuatannya harus dipalingkan kepada Allah. Manusia yang berdosa bertolak belakang dengan Allah; meski ia berbuat baik, juga bertolak belakang dengan Allah. Pikirannya, perbuatannya, tidak satu pun yang tidak bertujuan, tetapi semua tujuannya tidak mengarah kepada Allah. Ia mau segalanya, tetapi tidak mau Allah. Sebab itu manusia perlu bertobat, berbalik kepada Allah; namun terlebih dulu pikirannya perlu berbalik, kemudian tindakan di luar, perbuatan di luar, bahkan seluruh hidupnya berbalik kepada Allah.
Bertobat tidak dititikberatkan pada memperbaiki kelakuan, atau terlepas dari sesuatu, melainkan dititikberatkan pada berbalik kepada Allah. Misalkan seseorang dulu senang menonton bioskop, kemudian ia merasakan ini tidak benar, lalu tidak menonton lagi. Pertobatan demikian bukan pertobatan yang dibicarakan Alkitab, tetapi pertobatan yang dibicarakan oleh dunia. Pertobatan yang dibicarakan Alkitab adalah, ia merasakan dengan menonton bioskop berarti tidak mau Allah, karena itu ia bertobat, pikirannya berbalik kepada Allah, sejak saat itu ia tidak mau menonton lagi, hanya mau Allah. Pertobatan yang tidak membuat orang berpaling kepada Allah adalah pertobatan orang dunia bukan pertobatan yang dikehendaki oleh Allah. Meskipun Anda tidak menonton bioskop, tetapi Anda mengarah kepada perkara-perkara lain (mungkin yang baik), namun pikiran Anda belum berpaling kepada Allah.
Pertobatan yang dikehendaki Allah tak lain adalah pikiran manusia berpaling kepada Allah. Memperbaiki ketidakmauannya untuk berpaling kepada Allah. Sebab itu orang yang dianggap baik dan benar oleh manusia, juga memerlukan pertobatan sedemikian. Orang yang paling baik, paling benar, bisa jadi ia juga adalah orang yang paling tidak mengarah kepada Allah. Meskipun ia tidak salah, tetapi ia tidak ada Allah; meskipun ia tidak jahat, tetapi ia tidak mau Allah. Sebab itu ia perlu bertobat, perlu dari pikiran berpaling, dari sasaran yang dulu dituju, dari kebaikan, seluruhnya berpaling kepada Allah.

… Bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu (Kis. 26:20b)

No comments: