Hitstat

09 May 2010

Kisah Para Rasul Volume 7 - Minggu 1 Senin

Pelayanan Apolos
Kisah Para Rasul 18:25a, 27b
Ia telah menerima pengajaran tentang Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus... Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.

Ayat Bacaan: Kis. 18:24-27; Luk. 1:17; Yoh. 1:17b; 1 Kor. 15:10; 2 Kor. 12:19

Setiap orang Kristen mendambakan agar di dalam hidupnya, ia bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Namun bagaimanakah caranya? Melalui catatan dalam Kisah Para Rasul 18 mengenai Apolos, kita dapat melihat ada tiga perkara positif dari diri Apolos yang bisa menjadi teladan bagi kita hari ini. Ketiga perkara positif ini juga adalah jalan bagi kita supaya kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang.
Pertama, Apolos adalah seorang yang sangat menguasai Kitab Suci (Kis. 18:24). Syarat pertama agar kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang adalah kita perlu menguasai firman Tuhan. Kita harus melakukan yang terbaik untuk memasuki kebenaran-kebenaran dalam firman Tuhan dan men-dapatkan kebenaran-kebenaran ini tersusun ke dalam kita. Hal ini tidak dapat dicapai dalam jangka waktu yang singkat, tetapi kita perlu membangun suatu kebiasaan setiap hari dapat menyisihkan waktu (sedikitnya 30 menit) untuk mempelajari Firman Tuhan.
Kedua, Apolos adalah seorang yang mengenal Jalan Tuhan (Kis. 18:25). Yohanes Pembaptis adalah orang yang pertama memberitakan tentang Jalan Tuhan. Ia datang untuk mempersiapkan jalan Tuhan, mengubah dan memalingkan pikiran setiap orang kepada Tuhan serta meluruskan setiap bagian hati mereka (Luk. 1:17). Jika kita mau menjadi berkat bagi banyak orang, maka syarat yang kedua adalah kita perlu memberitakan Jalan Tuhan, yaitu memberitakan Injil, membawa orang berpaling kepada Tuhan agar Dia dapat masuk ke dalam mereka sebagai hayat mereka dan memiliki mereka.
Ketiga, Apolos adalah seorang yang mengenal kasih karunia (Kis. 18:27). Selain menguasai Kitab Suci, mengenal Jalan Tuhan, kita juga perlu menjadi seorang yang mengalami kasih karunia (2 Kor. 12:9). Di dalam perkara apa pun juga yang kita lakukan untuk melayani dengan praktis, kita perlu terlebih dulu menyerahkannya dalam doa dan melakukannya di dalam persekutuan dengan Tuhan. Pada saat itu, kasih karunia akan menyertai kita, dan kasih karunia ini akan keluar mencapai orang lain. Ini berarti bahwa kita melayankan kasih karunia kepada orang lain di dalam pelayanan kita.

Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu (Mzm. 21:7)

No comments: