Hitstat

11 May 2010

Kisah Para Rasul Volume 7 - Minggu 1 Rabu

Baptisan Yohanes dan Baptisan dalam Nama Tuhan Yesus
Kisah Para Rasul 19:4-5
Kata Paulus, “Baptisan Yohanes adalah baptisan tobat dan ia berkata kepada orang banyak bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian daripadanya, yaitu Yesus.” Ketika mereka mendengar hal itu, mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

Ayat Bacaan: Kis. 19:1-5; Mat. 28:19; Kis. 8:16; Rm. 6:3; Gal. 3:27

Dalam Kisah Para Rasul 19, kita dapat melihat meskipun Apolos menjadi berkat bagi kaum saleh namun di sisi lain ia juga memiliki kekurangan dalam pelayanannya yakni kekurangan wahyu yang lengkap tentang ekonomi Perjanjian Baru Allah. Ini terjadi ketika Paulus memberitakan Injil di Efesus dan berjumpa dengan beberapa murid yang hanya menerima baptisan Yohanes. Mereka diselamatkan oleh pemberitaan Apolos, namun mereka belum menerima Roh Kudus, bahkan belum pernah mendengarkan adanya Roh Kudus (Kis. 19:1-3). Mereka hanya menerima baptisan Yohanes–baptisan pertobatan, mereka tidak masuk ke dalam Kristus. Maka Paulus menyuruh mereka dibaptis lagi agar mereka masuk ke dalam nama Kristus.
Dibaptis ke dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus (Mat. 28:19), atau ke dalam nama Tuhan Yesus (Kis. 8:16; Rm. 6:3; Gal. 3:27), adalah dibaptis ke dalam satu kesatuan yang rohani dengan Kristus yang almuhit, yang adalah perwujudan dari Allah Tritunggal. Nama mengacu kepada persona. Jadi dibaptis ke dalam nama Tuhan Yesus berarti dibaptis ke dalam persona Tuhan, disatukan dengan Kristus yang tersalib, bangkit, dan naik ke surga, memiliki kesatuan yang organik dengan Tuhan yang hidup. Inilah makna baptisan. Lebih jauh lagi, baptisan membawa kaum beriman ke dalam Tubuh Kristus.
Selanjutnya, Paulus juga memberi mereka penumpangan tangan. Ini menunjukkan bahwa Paulus menyatukan murid-murid ini dengan Tubuh Kristus. Dan Roh Kudus menghargai hal ini dan turun ke atas mereka, yang menandakan kesatuan mereka dengan Tubuh. Sebab itu, kita tidak saja harus membawa orang percaya dan dibaptis ke dalam Kristus, tetapi juga ke dalam persekutuan Tubuh Kristus. Kita harus menyelamatkan banyak orang dan perlu membawa mereka ke dalam Tubuh Kristus, supaya semua orang berkoordinasi, saling membantu, sehingga mempunyai fungsi dalam pelayanan Tubuh. Lagi pula tujuan kita memimpin perorangan beroleh selamat adalah untuk membangun Tubuh Kristus; kita membawa seseorang beroleh anugerah, adalah untuk pelayanan Tubuh. Inilah tujuan keselamatan Allah.

Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus (Kis. 2:38)

No comments: