Hitstat

23 May 2010

Kisah Para Rasul Volume 7 - Minggu 3 Senin

Bertobat dan Percaya
Kisah Para Rasul 20:21
Aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

Ayat Bacaan: Kis. 20:16-21; 9:1-18; 26:15-19

Dalam Kisah Para Rasul 20:21, kata “bersaksi” berbeda dengan sekedar mengajar. Bersaksi menuntut pengalaman melihat dan menikmati. Paulus memakai kata ini untuk menunjukkan bahwa ia sendiri memiliki pengalaman pertobatan kepada Allah dan iman dalam Tuhan Yesus (Kis. 9:1-18). Karena itu, ia dapat bersaksi mengenai apa yang telah ia alami. Ia bersaksi tentang hal yang telah ia tempuh dalam pengalamannya, tentang pertobatan dan iman.
Kita tidak dapat bersaksi atas perkara yang tidak kita lihat dan perkataan yang tidak kita dengar. Paulus telah melihat dengan matanya sendiri, ia pun telah mendengar dengan telinganya sendiri, kemudian Allah menyuruhnya bersaksi atas apa yang ia lihat dan yang ia dengar itu (Kis. 26:15-19). Syukur kepada Allah, kita telah percaya kepada Tuhan, telah diselamatkan, telah dilepaskan dari dosa, telah beroleh pengampunan, dan telah beroleh damai sejahtera. Karena itu, kita harus bersaksi atas pengalaman-pengalaman kita terhadap Tuhan. Ini tidak berarti kita harus berhenti bekerja dan menjadi penginjil, melainkan kita harus bersaksi atas apa yang kita lihat dan dengar kepada keluarga, teman-teman, dan semua kenalan kita serta membawa orang-orang itu ke hadapan Tuhan. Jika kita tidak bersaksi, maka injil akan berhenti sampai pada diri kita. Kita tidak seharusnya menjumpai Tuhan dengan tangan hampa, melainkan kita harus membawa banyak orang bertobat dan percaya Tuhan Yesus.
Seorang Kristen yang bernama Harvey Page, nampak bahwa walaupun dirinya tidak memiliki karunia untuk membawa banyak orang kepada Tuhan, namun ia yakin bahwa paling sedikit ia dapat membawa satu orang kepada Tuhan. Ia tak bisa melakukan pekerjaan besar dan ia hanya dapat memperhatikan satu orang; ia hanya bisa berkata, ”Aku telah diselamatkan, Anda juga harus diselamatkan.” Dengan tekun ia melaksanakan hal ini; ia mendoakan, menganjuri dan bersaksi kepada orang itu terus-menerus serta menunggu terus hingga ia beroleh selamat. Akhirnya, ketika ia meninggal dunia, ia telah menghasilkan lebih dari 100 orang yang benar-benar percaya Tuhan.

Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita … melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. (2 Tim. 1:8)

No comments: