Hitstat

25 May 2010

Kisah Para Rasul Volume 7 - Minggu 3 Rabu

Bersaksi Tentang Injil Anugerah Allah
Kisah Para Rasul 20:24
Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

Ayat Bacaan: Kis. 20:16-24

Paulus bukan hanya seorang yang rela mati bagi Tuhan, tetapi ia juga adalah seorang yang memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah (Kis. 20:24). Penekanan dari injil kasih karunia adalah pada pengampunan dosa, penebusan Allah dan hayat kekal. Injil kasih karunia memberitahu orang untuk bertobat dan menerima Kristus. Sebagai orang-orang yang telah menerima kasih karunia Allah, hidup kita bagaikan sebuah lilin yang bercahaya. Terang sebatang lilin hanya dapat bertahan sampai ia terbakar habis; demikian pula, kesaksian seseorang hanya bertahan sampai ia meninggal. Kalau kita menginginkan terang sebatang lilin berlangsung terus, maka sebelum terangnya padam, ia harus menyalakan lilin yang lain.
Ada seorang muda yang hidup dalam kesenangan dunia dan dosa. Suatu hari ia terkena penyakit paru-paru cukup parah, hampir meninggal dunia. Seorang hamba Tuhan bernama Charles C. Luther memberitakan Injil kepadanya. Ia beroleh selamat dan merasa sangat gembira dan tenteram. Beberapa hari kemudian orang muda itu berkata, “Hari-hariku di dunia ini sudah hampir habis. Kalau aku berdiri di hadapan Tuhan kelak, apakah yang dapat kubawa kepada Tuhan? Tanganku sama sekali kosong. Bagaimana aku bisa menjumpai Tuhan dengan hampa tangan?” Orang tua itu berkata kepadanya, “Jangan khawatir! Saya akan mengarang sebuah nyanyian dengan memakai perkataanmu tadi.” Syair kidung itu mengatakan, “Bolehkah d’ngan hampa tangan, ku pulang jumpa Tuhan? D’ngan tak tak pernah pimpin orang menghadap pada Tuhan? Biar umat S’rani siang malam, bekerja giat untuk-Nya Seb’lum ajal kita tiba, giat selamatkan jiwa.”
Nyanyian ini akhirnya menjadi salah satu nyanyian yang termasyhur. Banyak orang tergerak karena nyanyian ini. Meski telah kehilangan hampir seluruh waktu dalam hidupnya, tetapi menjelang ajalnya, orang muda itu memiliki hati untuk Tuhan, dan Tuhan mau menggenapkan minatnya itu. Jika kita tidak pernah berdoa dan bersaksi tentang Tuhan kepada orang di sekitar kita, sanggupkah kita berjumpa dengan Tuhan dengan tangan yang hampa? Marilah kita sekuatnya bersaksi dan memimpin orang kepada Tuhan!

Karena jika aku memberitakan Injil, ... itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. (1 Kor. 9:16)

No comments: