Hitstat

05 May 2010

Kisah Para Rasul Volume 6 - Minggu 4 Kamis

Bekerjasama dengan Akwila dan Priskila
Kisah Para Rasul 18:3
Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.

Ayat Bacaan: Kis. 18:3; 1Kor. 4:12; 1 Tes. 2:9; 2 Tes. 3:8; Kis. 20:34-35; Kis. 18:3

Kisah Para Rasul 18:3 menunjukkan bahwa sewaktu Paulus melaksanakan ministri Tuhan, ia masih memiliki satu pekerjaan. Ia menunjukkan hal ini dalam 1 Korintus 4:12, “Kami melakukan pekerjaan tangan yang berat.” Lagi pula, dalam 1 Tesalonika 2:9 dan 2 Tesalonika 3:8 Paulus mengatakan bahwa ia berjerih lelah siang dan malam untuk tidak menjadi beban bagi orang-orang kudus.
Praktek Paulus berbeda dengan praktek dari banyak pekerja Kristen pada hari ini. Seringkali ketika seseorang menjadi pelayan atau misionaris, ia tidak mau lagi melakukan pekerjaan lainnya. Tetapi sewaktu Paulus melayankan firman, ia juga bekerja dengan tangannya untuk mencari nafkah. Hal ini ia lakukan tidak hanya untuk menunjang dirinya sendiri, tetapi juga untuk menunjang sekerja-sekerjanya. Mengenai hal ini ia berkata dalam Kisah Para Rasul 20:34-35, “Kamu sendiri tahu bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Lebih berbahagia memberi daripada menerima.” Sekali lagi Paulus mendirikan satu teladan yang baik.
Jika Paulus tidak menerima tunjangan keuangan yang memadai, bagaimana mungkin sekerja-sekerja mudanya dapat menerima tunjangannya? Karena perlu menunjang dirinya sendiri dan orang lain, maka Paulus terpaksa melakukan pekerjaannya membuat tenda. Ini adalah teladan yang sangat baik bagi kita pada hari ini. Butir yang kita tekankan mengenai Kisah Para Rasul 18:3 ini ialah orang-orang yang berbeban untuk melayani Tuhan, seharusnya melayani Tuhan sepenuh waktu jika lingkungan dan keuangan mengijinkan. Tetapi jika lingkungan tidak mengijinkan seseorang untuk melayani sepenuh waktu, ia tidak boleh meninggalkan bebannya. Sebaliknya, ia harus melaksanakan bebannya dan pada waktu yang sama masih harus rajin bekerja untuk memenuhi keperluannya, seperti yang dilakukan Paulus.

Sebab kamu masih ingat, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu (1 Tes. 2:9a)

No comments: