Hitstat

20 May 2010

Kisah Para Rasul Volume 7 - Minggu 2 Jumat

Berkumpul untuk Memecahkan Roti
Kisah Para Rasul 20:7
Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat keesokan harinya.

Ayat Bacaan: Kis. 20:5-7; Why. 1:10 ; 1 Kor. 10:17; 16:2

Paulus dan teman-teman sekerjanya datang ke Troas, di situ mereka tinggal tujuh hari lamanya. “Pada hari pertama dalam minggu itu...kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti...” (Kis. 20:5-7). Hari pertama dari minggu itu adalah hari Tuhan (Why. 1:10). Menurut bahasa aslinya, istilah ”hari pertama dalam minggu itu” adalah setiap hari pertama dalam ke-tujuh hari yakni hari Minggu (hari Senin adalah hari kedua dalam satu minggu). Pada setiap hari Minggu mereka berkumpul untuk memecah-mecahkan roti untuk memperingati Tuhan. Inilah perkara yang dilakukan dengan spontan oleh semua gereja pada masa itu. Hari pertama dalam satu minggu adalah hari kebangkitan Tuhan dari kematian, hari perjumpaan kita dengan Tuhan. Inilah hari yang dipilih Tuhan. Satu perkara yang wajib kita lakukan pada hari ini adalah memperingati Tuhan.
Pemecahan roti dalam Alkitab memiliki dua makna: Pertama ialah memperingati Tuhan, kedua ialah menyatakan adanya persekutuan di antara kita dengan Allah dan sesama anak-anak Allah. Di bumi ini kita terbatas oleh ruang dan waktu. Namun setiap hari Tuhan, tidak peduli di mana saja, setiap anak Allah pasti mengambil bagian di dalam roti yang telah dipecah-pecahkan sebagai lambang tubuh Tuhan. Ini berarti kita telah bersekutu dengan semua anak-anak Allah. Di sini kita tidak saja bertemu dengan Tuhan kita, juga bertemu dengan seluruh saudara saudari kita. ”Roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh” (1 Kor. 10:17).
Semoga sejak hari pertama diselamatkan Anda dapat mengutamakan hari Tuhan ini. Kita dapat mempersembahkan hari Tuhan ini sebagai persembahan yang terbaik kepada Tuhan. Kita dapat berkata kepada Tuhan, ”Ya Tuhan, hari ini adalah hari-Mu, aku menggunakan semua waktuku untuk-Mu. Aku memecahkan roti memperingati-Mu dengan sukacita; aku persembahkan apa yang kumiliki kepada-Mu.” Bapa gereja, Tertullian berkata, ”Tiap hari Minggu kita merasa sangat sukacita. Kita memelihara hari ini, yakni hari kebangkitan Tuhan, tanpa halangan dan kekhawatiran apa pun.” Jika kita semua berbuat demikian, berkat Allah pasti akan tercurah dengan limpah dalam gereja.

Ia memecah-mecahkannya dan berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” (1 Kor. 11:24b)

No comments: