Hitstat

03 February 2011

Roma Volume 6 - Minggu 3 Kamis

Dinyatakan oleh Kebangkitan-Nya
Roma 1:4
dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.

Ayat Bacaan: Rm. 1:4; 6:5; 8:23

Kristus dinyatakan sebagai Putra Allah “melalui kebangkitan dari antara orang mati (Rm. 1:4).” Di dalam Roma 6:5 Paulus mengatakan bahwa “kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.” Kristus dinyatakan oleh kebangkitan, dan kita akan menjadi serupa dengan kebangkitan ini. Bila kita berbagian dengan kebangkitan Kristus, maka kita akan berada di dalam proses dinyatakan menjadi putra-putra Allah.
Sebagai putra-putra Allah, kita dinyatakan oleh kebangkitan, yaitu oleh perubahan kita dalam hayat. Marilah kita sekali lagi memakai benih anyelir sebagai satu ilustrasi. Banyak orang tidak dapat memberitahu perbedaan antara benih anyelir dengan benih lainnya. Beberapa orang memikirkan cara memberitahu manakah di antara banyak benih itu yang adalah anyelir yaitu dengan memberikan tanda nama kepada benih anyelir itu. Namun, ini bukanlah cara hayat. Menurut cara hayat, benih anyelir ini dinyatakan dengan dimasukkan ke dalam tanah supaya ia dapat bertumbuh menjadi sebuah tanaman anyelir yang berbunga. Bila satu tanaman anyelir masih merupakan satu tunas yang kecil, maka sulit sekali untuk mengenal apakah itu anyelir, karena kelihatannya sama dengan tunas lainnya. Tetapi semakin tanaman anyelir itu bertumbuh, semakin ia akan nampak sebagai pohon anyelir. Akhirnya, oleh bunganya, kita semua dapat mengenal bahwa itu adalah anyelir.
Sama prinsipnya, kita dinyatakan menjadi putra-putra Allah dengan perubahan dalam hayat melalui proses kebangkitan. Harinya akan tiba bilamana kita akan mencapai tahap “berbunga seutuhnya.” Hal itu akan menjadi waktu penebusan, pemuliaan, tubuh kita, yang adalah keputraan yang penuh (Rm. 8:23). Hayat Putra Allah telah ditanamkan ke dalam roh kita. Sekarang kita seperti benih anyelir itu yang ditaburkan ke dalam tanah, harus melalui proses kematian dan kebangkitan. Hal ini membuat manusia lahiriah kita merosot, tetapi membuat hayat batini menjadi bertumbuh, berkembang, dan akhirnya, berbunga. Puji Tuhan bahwa kita setiap hari diletakkan kepada kematian supaya kita dapat mengambil bagian dalam kebangkitan Kristus secara praktis. Haleluya, kita akan dinyatakan menjadi putra-putra Allah oleh kebangkitan!

Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima nama-Nya. (Ef. 3:14-15)

No comments: