Hitstat

26 February 2011

Roma Volume 7 - Minggu 2 Sabtu

Disalurkan ke dalam Jiwa Kita
Roma 8:6
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Ayat Bacaan: Rm. 8:6

Kita telah menekankan fakta bahwa roh kita telah menjadi hayat ka-rena Kristus berhuni di dalam kita. Tetapi bagaimana dengan jiwa dan tubuh kita? Pertimbangkanlah ayat 6: “Karena meletakkan pikiran di atas daging adalah maut, tetapi meletakkan pikiran di atas roh adalah hayat dan damai sejahtera.” Di sini kita melihat bahwa pikiran kita juga dapat menjadi “zoe”. Bila kita meletakkan pikiran kita di atas roh, maka pikiran kita, yang mewakili jiwa kita itu, akan menjadi “zoe”. Kita tidak perlu mengikuti cara Konfusius untuk membudayakan kebajikan yang cemerlang. Sebaliknya, kita hanya perlu meletakkan pikiran kita di atas roh dan pikiran itu akan menjadi “zoe”. Inilah penyaluran hayat ilahi ke dalam jiwa kita.
Buanglah etika dan pengajaran agama dan kembalilah kepada Firman Allah yang hidup, yang mewahyukan bahwa hayat dari Allah Tritunggal akan disalurkan ke dalam roh kita dan membuat roh kita menjadi hayat dan juga mewahyukan bahwa pikiran yang diletakkan di atas roh adalah hayat. Kita memiliki sesuatu yang lebih tinggi dari pada kebajikan yang cemerlang, etika, dan moralitas - kita memiliki Allah Tritunggal yang disalurkan ke dalam kita. Apakah yang dapat dibandingkan dengan hal ini? Ini bukanlah filsafat atau pengajaran agama. Ini adalah hayat “zoe” yang disalurkan ke dalam roh kita dan ke dalam pikiran kita.
Di dalam penghidupan kita sehari-hari, kita perlu mempraktekkan berpa-ling dari pikiran kepada roh. Apakah kita ingin bergosip? Palingkanlah pikiran kita ke roh. Apakah kita tergoda untuk marah? Palingkanlah pikiran kita ke roh. Dalam apapun yang kita kerjakan atau katakan, kita harus merasa yakin bahwa pikiran kita berada di atas roh kita. Ketika pikiran kita terlepas dari roh kita, kita seperti peralatan listrik yang dicabut. Jika kita merasa bahwa pikiran kita tidak berada di atas roh, kita harus berhenti dan menyeru nama Tuhan Yesus. Banyak di antara kita dapat bersaksi bahwa hanya setelah menyeru nama Tuhan Yesus, kita memiliki suatu perasaan di dalam, bahwa sekali lagi, pikiran kita berada di atas roh kita. walaupun ini adalah perkara yang sederhana, perkara ini sangat serius.

Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup (Yoh. 6:63b)

No comments: