Hitstat

06 February 2011

Roma Volume 6 - Minggu 3 Minggu

Melayani dalam Injil Putra-Nya
Roma 1:9
Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, adalah saksiku, bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu

Ayat Bacaan: Rm. 1:9

Di dalam Roma 1:9 Paulus mengatakan bahwa ia melayani Allah di dalam Injil Putra-Nya. Ini menunjukkan bahwa kita semua harus melayani Allah di dalam Injil Kristus. Namun, untuk melakukan hal ini, kita perlu mengenal apakah Injil itu. Injil bukan hanya melibatkan perkara-perkara seperti penebusan, pengampunan, pembenaran, dan pendamaian, pembasuhan, dan kelahiran kembali saja. Semua aspek ini adalah aspek keselamatan Allah. Tetapi keselamatan Allah memiliki sasaran, dan sasaranNya adalah keputraan. Ini berarti bahwa penebusan, pengampunan, pembenaran, pendamaian, pembasuhan, dan kelahiran kembali semuanya adalah bagi penggenapan kedambaan Allah untuk memiliki banyak putra menjadi ekspresi-Nya. Maksud kekal Allah adalah bahwa Dia ingin diekspresikan melalui satu Tubuh yang tersusun dari putra-putra yang telah dimuliakan. Asalnya, Allah hanya memiliki seorang Putra, Putra tunggal-Nya. Tetapi sekarang kebangkitan Kristus telah digenapkan, maka Dia memiliki banyak putra. Melalui kematian dan kebangkitan Kristus, berjuta-juta orang dosa telah dibuat menjadi putra-putra Allah. Inilah tujuan kekal Allah.
C. T. Studd adalah salah satu misionaris yang sangat berbeban atas Afrika. Awalnya, Allah memanggil ia ke China. Meskipun ditentang oleh semua orang yang ia kasihi, ia bertindak dengan penuh sukacita, seperti yang dikatakan Kritus kepada orang muda yang kaya itu. Ia menyerahkan hidupnya untuk pekerjaan Tuhan. Sukacitanya adalah ketika Allah telah memberikan pekerjaan memberitakan Injil ke dunia yang belum diinjilisasi. Pada tahun 1958, ia melihat catatan yang menarik di jendela Liverpool, “Para kanibal menginginkan misionaris.” Hal inilah yang menarik perhatiannya yakni, demi keperluan Injil di Afrika. Di Afrika, ia mendirikan sidang doa pada pukul 5 pagi. Pada hari minggu terakhir di bumi, 12 Juli 1931, ia memimpin ibadah selama 5 jam bagi orang-orang Afrika. Ia meninggal pada hari Kamis, 16 Juli 1931, pada umur 70 tahun. Perkataan terakhirnya adalah Haleluya! Saudara saudari, apapun keadaan, latar belakang dan status kita, inilah yang seharusnya menjadi makna hidup Kristiani kita!

Injil itu telah dijanjikan-Nya... tentang Anak-Nya (Rm. 1:2-3)

No comments: