Hitstat

09 February 2011

Roma Volume 6 - Minggu 4 Rabu

Dinyatakan melalui Roh Kekudusan
Roma 1:4
Dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati bahwa Dialah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.

Ayat Bacaan: Rm. 1:4; 1 Kor. 15:45b;

Dalam Roma 1:4 kita dapat melihat bahwa perkara pernyataan, kebangkitan, dan kuasa semuanya direalisasikan oleh Roh kekudusan. Untuk memahami hal ini, kita perlu mengenal bahwa ekonomi Allah adalah Allah damba untuk menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam manusia. Itulah sebabnya Allah itu Tritunggal. Allah Bapa terwujud di dalam Allah Putra, dan Allah Putra direalisasikan, ditransmisikan, dialami, dan didapatkan oleh kita di dalam Allah Roh. Ini berarti penerapan dari Allah Tritunggal kepada kita datang oleh Roh Allah. Sebagai ilustrasinya kita dapat melihat mengenai arus listrik. Tanpa arus listrik, listrik tidak dapat diterapkan. Dalam penerapannya, listrik perlu menjadi arus listrik. Namun, arus ini, bukanlah sesuatu yang berbeda dengan listrik itu sendiri. Arus listrik adalah listrik yang bergerak. Sama prinsipnya, penerapan Allah Tritunggal kepada kita adalah Roh itu. Roh itu adalah arus Allah Tritunggal untuk diterapkan kepada kita; Dia adalah Allah Tritunggal dalam pergerakan.
Perjanjian Baru dengan jelas mewahyukan bahwa hari ini Kristus adalah Allah yang berinkarnasi menjadi seorang manusia, mati di kayu salib bagi dosa-dosa kita, bangkit dari antara orang mati, naik ke surga, dan telah dimuliakan dan dimahkotai sebagai Raja, Kepala, dan Tuhan atas segala sesuatu. Kristus ini juga adalah Roh pemberi hayat (1 Kor. 15:45b). Ini berarti bahwa Kristus adalah Roh itu yang adalah arus Allah Tritunggal untuk diterapkan kepada kita dalam pengalaman kita.
Hari ini diri kita dapat diilustrasikan seperti sebuah bangunan. Di dalam bangunan ini Kristus sebagai listrik surgawi telah diinstalasikan dan sang ahli listrik ilahi telah menempatkan satu saklar-roh insani. Roh kita dapat dibandingkan dengan sebuah saklar yang olehnya kita dapat menerapkan listrik surgawi ini. Betapa frustrasinya bila listrik telah diinstalasikan ke dalam bangunan ini, tetapi tidak ada saklarnya. Puji Tuhan untuk saklar dari roh insani kita! Jalan terbaik untuk menekan saklar ini adalah melalui kita memalingkan hati kita kepada Tuhan, berseru kepada-Nya, dan menjamah Dia, maka dengan segera arus listrik surgawi, yaitu diri Allah ditransmisikan ke dalam kita.

Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. (2 Kor. 3:17)

No comments: