Hitstat

21 February 2011

Roma Volume 7 - Minggu 2 Senin

Penyaluran Allah Bagi Kehendak-Nya
Roma 8:29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Ayat Bacaan: Rm. 1:3-4; 5:10; 8:2, 7-11, 14, 15, 23, 26, 29; 9:5; Yes. 9:6; 1 Kor. 6:17

Menurut ayat 29, Putra tunggal Allah telah menjadi Putra sulung Allah di antara banyak saudara. Inilah cara Allah untuk menggenapkan tujuan kekal-Nya. Tujuan-Nya bukan digenapkan oleh pengajaran maupun oleh organisasi, melainkan dengan menyalurkan diri-Nya sendiri sebagai Allah Tritunggal yang telah melalui proses ke dalam seluruh diri kita. Penyaluran ini membuat kita menjadi banyak putra Allah dan banyak saudara dari Putra sulung ini, untuk menjadi anggota-anggota yang menyusun Tubuh Kristus, yang mengekspresikan Kristus.
Kata menyalurkan di sini berarti mengedarkan. Bila kita membicarakan tentang penyaluran Allah Tritunggal yang kita maksud adalah Allah mengedarkan diri-Nya sendiri kepada kita dan menyalurkan diri-Nya ke dalam diri kita sama seperti jus yang disalurkan dari penampungnya ke dalam orang-orang yang meminumnya. Di dalam penyaluran-Nya, Allah sebenarnya ingin masuk ke dalam diri kita, mengisi bejana kita, dan menjadi satu dengan kita. Penyaluran Allah Tritunggal ini bagi penggenapan tujuan-Nya.
Agar Allah dapat menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya, maka Dia harus tritunggal; yaitu, Dia harus menjadi Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh. Allah kita bukan lagi Allah yang tidak terproses. Dia yang berhuni di dalam kita itu telah sepenuhnya terproses. Allah Tritunggal yang telah terproses melalui inkarnasi, penyaliban, dan kebangkitan, yang akan menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita, sekarang berhuni di dalam kita, dan akan menjenuhi seluruh diri kita. Semakin kita mengalami dan menikmati penyaluran ini, semakin kita dikuatkan secara rohani, secara psikologis, dan secara fisik. Penyaluran yang demikian ini menghasilkan keputraan. Penyaluran ini mentransformasi orang-orang dosa menjadi putra-putra Allah. Dulu kita adalah orang-orang dosa, musuh-musuh Allah, tetapi sekarang kita adalah putra-putra Allah dalam hayat. Kita memiliki hayat Allah, sifat Allah, dan Roh Putra Allah di dalam kita. Haleluya, Allah rindu untuk menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam manusia yang diciptakan, dipilih, dan dipanggil oleh-Nya. Haleluya, Allah ingin menyalurkan diri-Nya ke dalam kita!

Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. (1 Kor. 6:17)

No comments: