Hitstat

18 February 2017

Wahyu - Minggu 2 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Why. 14:4
Doa baca: Why. 14:4
Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.


Gereja bukan hanya kaki pelita yang bersinar dan anak laki-laki yang berperang, tetapi juga merupakan sebidang ladang yang mempertumbuhkan hasil bumi dan tuaian (14:1-5, 14-16). Ketika tuaian telah masak, tentu akan segera dituai. Sebagian dari tuaian yang telah masak duluan disebut buah sulung. Buah sulung akan diangkat ke Gunung Sion di surga sebelum kesusahan besar. Buah sulung itu adalah orang-orang yang "mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi" (14:4). Sebagai buah sulung, mereka akan diangkat ke rumah Allah di Sion sebagai satu kenikmatan yang segar bagi Allah, untuk kepuasan Allah. Pengangkatan adalah untuk mengalahkan musuh dan memuaskan Allah. Kita bukan hanya harus menjadi kaki pelita hari ini, tetapi juga menjadi anak laki-laki hari ini untuk berperang melawan musuh Allah, juga buah sulung hari ini untuk memuaskan keinginan Allah.

Setelah buah sulung, dalam pasal 14 kita memiliki tuaian (ay. 15). Tuaian akan dituai menjelang akhir kesusahan besar. Tuaian itu akan diangkat ke angkasa di mana Kristus berada di atas awan. Karena masih hijau, ladang-ladang yang belum masak memerlukan sinar matahari yang terik agar bisa masak. Di satu aspek, kesusahan besar akan menjadi sinar matahari yang terik yang akan mematangkan kaum saleh yang belum siap sebelum kesusahan besar. Jika hari ini Anda tidak mau membuang dunia dan hidup bagi Kristus, Kristus akan meninggalkan Anda di bumi untuk menempuh kesusahan besar. Pada saat itu, Anda pasti membuang dunia dan menyadari bahwa cara hidup yang paling baik adalah hidup bagi Kristus.

Selama kesusahan besar, muncul pula beberapa pemenang yang bisa kita sebut para pemenang tahap akhir. Para pemenang ini akan melewati kesusahan besar. Saat itu Antikristus, binatang itu, akan memaksa orang-orang menyembahnya sebagai Allah dan menyembah patungnya di dalam Bait Allah (Mat. 24:15). Selama waktu itu, banyak orang Kristen yang akan mengalahkan binatang itu, mati terbunuh. Para pemenang belakangan ini akan diangkat dan berdiri di atas lautan kaca bercampur api (Why. 15:2), dan akan memuji Allah dengan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba (15:3).

Dalam 19:7-9 kita nampak gereja sebagai Mempelai Perempuan. Mempelai Perempuan akan mengenakan pakaian yang berkilau-kilauan, mengenakan kebenaran yang berkilau-kilauan dan putih bersih, dan diundang ke perjamuan nikah Anak Domba (ayat 7-9). Terhadap musuh Allah kita harus menjadi anak lelaki; untuk kepuasan Allah, kita harus menjadi buah bungar; dan untuk Kristus, kita menjadi Mempelai Perempuan. Gereja juga adalah pasukan (19:14-19; 17:14). Bagian dari gereja yang akan menjadi anak laki-laki untuk berperang melawan musuh di surga juga akan menjadi pasukan yang bersama Kristus memerangi Iblis di bumi. Sebagai penutup, kesaksian Yesus akan menjadi Yerusalem Baru (21:1--22:5). Diawali dengan kaki pelita dan melalui kumpulan besar orang banyak, anak laki-laki, buah-buah bungar, para pemenang belakangan, Mempelai Perempuan, dan pasukan, semua orang yang beroleh selamat akhirnya menjadi Yerusalem Baru, yang akan menjadi satu komposisi hidup yang terdiri dari semua orang tebusan Allah, merupakan perwujudan akhir dari pembangunan Allah atas umat-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 3

No comments: