Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:1
Doa baca: 1 Ptr. 2:1
Karena itu, buanglah segala kejahatan, segala tipu
muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
Dalam satu setengah pasal yang pertama dari Surat
1 Petrus, kita memiliki gambaran yang jelas tentang bagaimana Allah dalam kekekalan
yang lampau, menurut pengenalan dini-Nya, telah memilih kita menjadi umat pilihan-Nya.
Allah memilih kita untuk satu tujuan, yaitu menaruh diri-Nya ke dalam kita sebagai
hayat sehingga kita bisa bertumbuh dengan-Nya menjadi satu bangunan, tempat kediaman-Nya.
Bangunan ini adalah rumah Allah, tempat Dia bersemayam. Tidak hanya demikian, bangunan
ini menjadi ekspresi Allah yang “mengisahkan semua kebajikan-Nya”, karena Dia telah
memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Ptr. 2:9).
Mengisahkan segala kebajikan Allah berarti mengekspresikan apa adanya Dia. Inilah
maksud Allah. Inilah tujuan Allah.
Jika Allah ingin menggenapkan maksud-Nya dan mencapai
tujuan-Nya, Dia perlu menerapkan kepada kita apa yang telah ditetapkan-Nya pada
kekekalan yang lampau. Untuk itu, Allah perlu menjadi Roh itu. Roh itulah yang menerapkan
pada diri kita apa yang telah Allah tetapkan. Di samping itu, karena umat pilihan-Nya
telah jatuh, maka Allah perlu menggenapkan penebusan. Jadi, Allah datang dalam persona
Putra untuk menggenapkan penebusan. Tuhan Yesus telah menumpahkan darah-Nya, agar
kita menerima percikan darah-Nya dan ditebus bagi Allah.
Dalam Surat 1 Petrus kita nampak Roh itu menerapkan
ketetapan Allah kepada kita, Putra menebus kita, dan Bapa melahirkan kita kembali
(1 Ptr. 1:3). Ini berarti, Allah masuk ke dalam kita sebagai hayat ilahi yang mengandung
“gen” ilahi untuk melahirkan kita kembali. Sekarang, karena kita telah dilahirkan
kembali, kita bisa mengecap bahwa Tuhan itu baik (1 Ptr. 2:3).
Sebagai hasil mengecap Tuhan, kita lalu ingin membuang
semua alamiah kita. Dalam 2:1 Petrus
menyebutkan lima perkara: kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, dan
fitnah. Kejahatan membuahkan tipu muslihat, tipu muslihat berkaitan dengan kemunafikan
dan kedengkian, dan hasilnya adalah fitnah. Orang-orang yang berbuat jahat juga
akan melakukan tipu muslihat. Tipu muslihat ini akan membuat mereka berpura-pura,
namun di dalamnya terkandung rasa dengki kepada orang lain. Akibat rasa dengki ini,
mereka akan memfitnah orang lain.
Dalam Roma 1 Paulus membeberkan lebih dari tiga
puluh perkara yang menyangkut kedosaan manusia. Tetapi di sini Petrus memakai lima
hal untuk mengekspresikan seluruh keadaan manusia yang telah jatuh. Pasti, perkataan
Petrus dalam 1 Petrus 2:1 ditulis menurut pengalamannya dalam hidup gereja.
Akhirnya, karena belas kasihan-Nya, Tuhan membuat
saya nampak struktur dasar dari Surat Kiriman Petrus dan Yudas. Secara khusus, saya
mulai nampak perkara pertumbuhan, pengubahan, dan pembangunan. Bertumbuh dalam hayat
adalah bagi pengubahan, dan pengubahan adalah bagi pembangunan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Yudas, Berita 4
No comments:
Post a Comment