Pembacaan Alkitab: Why. 1:9
Doa baca: Why. 1:9
Aku, Yohanes, saudara seiman yang ikut serta dalam
kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau
yang bernama Patmos karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh
Yesus.
Kitab Wahyu tersusun dengan sangat menakjubkan.
Sungguh bermakna, ayat 9 ditulis setelah 1:7, yang menyebutkan kedatangan Tuhan.
Ini menunjukkan, jika kita adalah orang-orang yang berjaga-jaga menantikan
kedatangan kembali Tuhan, kita pasti adalah orang-orang yang ikut serta (mengambil
bagian) dalam kesusahan, kerajaan, dan ketekunan Yesus, bukan dalam berkat yang
di luar.
Ungkapan "dalam Yesus"
menjelaskan kata-kata kesusahan, kerajaan, dan ketekunan, dan kita harus baik-baik
memperhatikannya. Hal ini memberi tahu kita bahwa jika kita adalah orang-orang
yang menantikan kedatangan-Nya kembali, kita pasti adalah orang-orang yang
berbagian dalam kesusahan, kerajaan, dan ketekunan "dalam Yesus."
Sewaktu kita berbicara tentang keselamatan, anugerah, kenikmatan, dan semua
perkara yang baik, kita mengatakan bahwa kita berada "dalam Kristus",
karena ungkapan ini mengacu kepada segala perkara yang positif dalam
keselamatan Allah. Tetapi mengatakan kita berbagian dalam kesusahan, kerajaan, dan
ketekunan dalam Yesus berarti kita menderita.
Sewaktu Yesus hidup di bumi sebagai
seorang manusia, Ia terus-menerus menderita. Menurut fakta dalam hidup-Nya, nama-Nya,
Yesus, mengacu kepada Juruselamat yang banyak menderita dan mengalami sengsara
(Yes. 53:3). Karena itu, bila kita mengatakan bahwa kita berada dalam Kristus,
berarti kita telah beroleh selamat, menikmati anugerah Allah, berdamai dengan Allah,
dan berada di bawah berkat Allah. Tetapi bila kita berkata bahwa kita berbagian
dalam kesusahan, kerajaan, dan ketekunan "dalam Yesus", berarti kita menderita
dan dianiaya sewaktu kita mengikuti Yesus, orang Nazaret itu. Dalam Kitab
Wahyu, ungkapan "dalam Kristus" tidak digunakan. Sebaliknya, dalam
Surat Efesus, istilah "dalam Kristus" atau "dalam Dia" dipakai
berkali-kali, bahkan ditemukan di setiap pasal dalam Surat Kiriman itu. Kitab
Wahyu adalah untuk orang-orang yang menderita kesusahan "dalam
Yesus", berarti mereka yang menantikan kedatangan Tuhan Yesus pastilah
orang-orang yang menderita kesusahan dalam Yesus. Dengan kata lain, mereka yang
menantikan kedatangan kembali Tuhan adalah orang-orang yang menderita. Dalam
pandangan Allah, kita adalah pengikut-pengikut Kristus, tetapi dalam pandangan
orang banyak, terutama agama, kita adalah pengikut-pengikut Yesus.
Sekarang giliran kita yang mengalami
penganiayaan ini. Selama saya bersama Saudara Watchman Nee di China, saya
melihat betapa sering ia dianiaya oleh agama. Desas-desus, tentangan, dan
kecaman datang silih berganti, bukan dari orang-orang kafir, melainkan dari kalangan
kekristenan; bahkan dari beberapa misionaris. Iblis itu licik. Dunia sekuler
menentang kita tidak sebanyak yang dilakukan para agamawan. Kebanyakan orang Kristen
telah mengira agama itu suatu hal yang baik, tetapi nyatanya di sini agama
diperalat Iblis. Jika Anda membaca Kitab Galatia, Anda akan melihat betapa
hebatnya Paulus menganiaya gereja ketika ia masih berada dalam agama Yahudi.
Galatia 1 menampakkan bahwa agama menentang Kristus dan Kristus berlawanan
dengan agama. Jika kita bekerja sama dengan agama, maka akan timbul suatu damai
yang kompromis. Tetapi bagaimanakah kita dapat bergandengan dengan agama? Agama
begitu licik dan palsu, adalah tiruan ekonomi Allah. Setiap orang yang nampak
bahwa agama adalah tiruan ekonomi Allah, pasti akan mengecamnya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 6
No comments:
Post a Comment