Hitstat

13 February 2017

Wahyu - Minggu 2 Senin



Pembacaan Alkitab: Why. 5:4-6
Doa baca: Why. 5:5
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku, “Jangan menangis! Lihatlah, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.”


Dalam berita ini kita akan membahas wahyu Kristus. Istilah ini berarti Kitab Wahyu mewahyukan diri Kristus sendiri. Jadi, kitab ini merupakan satu gambaran, lukisan tentang Kristus, bukan hanya satu wahyu yang diberikan oleh Kristus. Kita wajib nampak bahwa Kristus adalah inti, fokus, dan persona utama dari seluruh Kitab Wahyu. Karena itu, kita harus menerima istilah "wahyu Yesus Kristus" secara subjektif. Jadi bukan hanya satu wahyu yang diberikan oleh Kristus, lebih-lebih satu wahyu yang mengungkapkan diri Kristus kepada kita.

Dalam Kitab Wahyu, Kristus diwahyukan sebagai persona yang naik ke surga (5:3-6,8-14). Dalam kenaikan-Nya, Kristus adalah Singa-Anak Domba (5:5-6). Dalam Injil Yohanes, Yohanes Pembaptis mengatakan, "Lihatlah Anak Domba Allah" (Yoh. 1:29). Tetapi dalam suasana surga setelah kenaikan-Nya, Kristus terutama diwahyukan sebagai Singa, bukan sebagai Anak Domba. Ketika Yohanes menangis karena "tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya" (5:4), salah seorang tua-tua berkata kepadanya, "Jangan menangis! Lihatlah, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya" (5:5). Singa suku Yehuda, Tunas Daud, telah menang, sehingga Ia layak membuka meterai ekonomi Allah itu. Setelah Yohanes mendengar pernyataan seorang tua-tua, ia melihat "di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih" (5:6). Ia melihat Singa itu seperti Anak Domba. Sesungguhnya Kristus itu Singa atau Anak Domba? Ia adalah kedua-duanya. Karena itu, kita boleh menyebut-Nya Singa-Anak Domba.

Mengapa Kristus adalah Singa pun Anak Domba? Karena kita memiliki dua masalah utama -- dosa dan Iblis. Anak Domba menanggulangi dosa dan membereskan masalah dosa, sedang Singa menanggulangi Iblis. Sebagai Anak Domba, Kristus telah menggenapkan penebusan, membasuh kita dari segala dosa kita. Sebagai Singa, Ia telah menanggulangi Iblis. Ia bisa memenuhi semua keperluan kita dan membereskan semua masalah kita. Sekarang dosa telah lewat, Iblis telah dibereskan, kita telah ditebus dan diselamatkan dari tangan perampasan musuh.

Wahyu 5:5 mengatakan bahwa Singa itu layak membuka gulungan kitab dan ketujuh meterainya. Gulungan itu adalah sebuah gulungan lembaran kulit atau bahan lainnya. Karena gulungan itu tergulung, sulit dipastikan berapa panjangnya. Gulungan dalam Wahyu 5 panjangnya sampai kekal. Hanya Kristus yang layak membuka gulungan yang panjangnya sampai kekal itu. Jangan mengira Anda telah melihat segala sesuatu yang termuat dalam gulungan kitab itu. Tidak, kita memerlukan seluruh kekekalan untuk melihat semua yang tertulis di dalamnya. Sewaktu kita berada di Yerusalem Baru, kita masih akan membaca isi gulungan itu. Sampai kekal kita akan berkata, "Sekarang aku nampak sesuatu lebih banyak lagi." Allah akan memberi kita suatu kejutan yang kekal. Kejutan atas pembukaan gulungan kitab itu akan berlangsung sampai kekal. Bila Anda berada dalam kekekalan, Anda akan berkata, "Kejutan Tuhan itu kekal. Sekalipun kita sekarang berada dalam kekekalan, kita masih belum melihat akhirnya." Kristus layak membuka gulungan rahasia Allah itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 2

No comments: