Pembacaan Alkitab: Yud. 3
Doa baca: Yud. 3
Saudara-saudaraku yang terkasih, sementara aku
bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita
bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati
kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah
disampaikan kepada orang-orang kudus.
Petrus memulai suratnya yang pertama dengan sebuah
perkataan tentang tiga kali pekerjaan Allah Tritunggal atas diri umat pilihan-Nya
agar mereka berbagian dan menikmati diri-Nya. Pada awal suratnya yang kedua, Petrus
membicarakan tentang persediaan ilahi. Ia memberi tahu kita bahwa kuasa ilahi telah
mengaruniakan kepada kita, dan bahkan telah memberikan kepada kita segala perkara
yang berkaitan dengan hayat dan ibadah agar kita bisa mengambil bagian dalam kodrat
ilahi. Tidak hanya demikian, menurut 2 Petrus 1, persediaan ilahi tidak hanya memberi
kita hayat ilahi, tetapi juga terang ilahi (ayat 19).
Pada akhir suratnya yang pertama Petrus menunjukkan
bahwa kita akan dikokohkan di dalam diri Allah (5:10). Kemudian
pada akhir suratnya yang kedua, Petrus berkata
tentang pengenalan akan Tuhan kita sama dengan kebenaran, realitas segala apa
adanya Dia (3:18). Karena itu,
dalam ayat ini Petrus meminta kita untuk bertumbuh dalam anugerah dan dalam kebenaran,
realitas. Sekalipun Petrus mengungkapkan banyak perkara dalam Surat Kirimannya,
struktur dasar tulisannya adalah Allah Tritunggal menjadi anugerah kita, agar kita
bisa menikmati Dia, ber-tumbuh di dalam hayat, dan melalui bertumbuh di dalam hayat
kita disempurnakan, diteguhkan, dikuatkan, dan dikokohkan di dalam Allah Tritunggal.
Pada awal Surat Kirimannya, Yudas meminta kita
agar kita berjuang untuk mempertahankan iman kita (ayat 3). Kita telah nampak bahwa
iman adalah warisan Perjanjian Baru yang diberikan kepada kita dan kita pahami.
Warisan ini sesungguhnya adalah Allah Tritunggal
yang telah melalui proses sehingga menjadi bagian kita.
Perkataan Yudas tentang membangun diri kita dalam
iman kita yang paling suci (kudus) dalam ayat 20 sama
dengan perkataan Petrus tentang membangun sebuah rumah yang rohani, bagi suatu imamat
yang kudus (1 Ptr. 2:5). Kemudian Yudas membicarakan pula tentang hidup di dalam
Allah Tritunggal. Hal ini dinyatakan oleh perkataan Yudas mengenai berdoa di dalam
Roh Kudus, memelihara diri kita tetap di dalam kasih Allah, sambil menantikan rahmat
Tuhan kita Yesus Kristus (ayat 21).
Kita perlu terkesan dengan fakta bahwa ketiga Surat
Kiriman ini ditulis dengan satu struktur dasar, dan struktur ini adalah Allah Tritunggal
yang telah melalui proses menjadi Roh pemberi-hayat yang almuhit untuk kenikmatan
kita. Struktur ini sesuai dengan ekonomi Allah, dan sepenuhnya sesuai dengan apa
yang telah diungkapkan dalam tulisan Paulus. Saya harap perkataan ini akan menjadi
satu peringatan bagi Anda. Bila Anda memperhatikan perkara-perkara pemerintahan
Allah dan contoh-contoh sejarah tentang penanggulangan-Nya dalam penghakiman-Nya,
janganlah dibingungkan oleh perkara-perkara itu. Sebaliknya, perkara-perkara itu
seharusnya membawa Anda kembali ke struktur dasar Surat-surat Kiriman ini — Allah
Tritunggal sebagai kenikmatan kita yang penuh. Selanjutnya, Anda perlu memperhatikan
roh Anda sebagai manusia batiniah yang tersembunyi dan menyadari bahwa Roh ilahi,
Roh kemuliaan, dan Roh Kristus ada di dalam Anda. Kemudian Anda akan menikmati Allah
Tritunggal dan mengekspresikan Dia sebagai ibadah, yang akan menghasilkan kemuliaan.
No comments:
Post a Comment