Hitstat

03 September 2019

Lukas - Minggu 30 Selasa


Pembacaan Alkitab: Luk. 1:31-35; Yoh. 1:14
Doa baca: “Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran.” (Yoh. 1:14)


Inkarnasi yang Memperkaya Keinsanian


Sebagai Dia yang dikandung dari esens ilahi dengan atribut ilahi untuk menjadi isi dan realitas kebajikan insani-Nya, Kristus memenuhi kebajikan insani yang kosong. Kebajikan insani Yesus Kristus, Manusia-Penyelamat ini tidak kosong karena kebajikan insani-Nya dipenuhi dengan atribut ilahi.

Sebelum dosa masuk, Adam bersih dan tidak bersalah. Namun, kebajikannya mungkin tidak kuat dan kaya. Kristus, Adam yang akhir memiliki kebajikan yang diperkuat dengan atribut ilahi, kasih-Nya begitu kaya karena mengandung kasih ilahi. Inkarnasi Kristus adalah untuk memenuhi, memperkuat, dan memperkaya kebajikan insani.

Atribut ilahi-Nya juga menguduskan kebajikan insani. Kristus berinkarnasi berarti Dia menjadi daging, Ia datang dalam rupa daging dosa (Rm. 8:3), namun tidak memiliki sifat dosa. Lukas 1:35 menunjukkan bahwa anak yang dikandung oleh Maria adalah dari Roh Kudus. Dia itu kudus, tetapi daging tidak kudus. Yang kudus lahir ke dalam daging itu akan menguduskan, memulihkan daging. Kristus yang terkandung dari esens ilahi dengan atribut ilahi adalah untuk menguduskan kebajikan insani. Hal tersebut, kelahiran kembali kita, Dia tinggal dalam kita adalah suatu misteri.

Atribut ilahi memenuhi, memperkuat, memperkaya, dan menguduskan kebajikan insani bukanlah tanpa tujuan. Tujuannya adalah agar kita dapat mengekspresikan Allah dalam kebajikan insani. Menurut Kitab Injil, apa pun yang Yesus lakukan dalah hidup-Nya di bumi adalah ekspresi Allah dalam kebajikan insani-Nya. Dalam Dia, Manusia-Penyelamat, atribut ilahi ini dibawa masuk ke dalam kebajikan insani bagi ekspresi Allah. Fakta bahwa Manusia-Penyelamat hari ini telah menjadi hayat kita (Kol. 3:4) menunjukkan bahwa kita pun dapat mengekspresikan Allah dalam kebajikan-kebajikan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 58

No comments: