Pembacaan Alkitab: Im. 25:39-41
Doa baca: “Apabila saudaramu jatuh
miskin di antaramu, sehingga menyerahkan dirinya kepadamu, maka janganlah
memperbudak dia. Sebagai orang upahan dan sebagai pendatang ia harus tinggal di
antaramu; sampai kepada tahun Yobel ia harus bekerja padamu. Kemudian ia harus
diizinkan keluar dari padamu, ia bersama-sama anak-anaknya, lalu pulang kembali
kepada kaumnya dan ia boleh pulang ke tanah milik nenek moyangnya.” (Im.
25:39-41)
Manusia
Jatuh Memerlukan Yobel
Ketika manusia diciptakan,
ia menerima suatu harta milik. Harta milik manusia yang diciptakan Allah
sebenarnya adalah Allah sendiri. Allah menciptakan manusia untuk menjadi
bejana-Nya bagi ekspresi-Nya. Tetapi manusia jatuh dan kehilangan Allah sebagai
harta miliknya. Dalam Roma 7:14 Paulus berkata, “Aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.” Terjual dengan
cara ini adalah ditahan dalam perbudakan. Hari ini semua manusia berada dalam
perbudakan, terutama perbudakan dosa. Manusia telah menjual dirinya sendiri ke
dalam perbudakan dosa, Iblis, dan dunia. Untuk hal yang sedemikianlah, kita
memerlukan yobel.
Dalam Lukas 4:18-19 Tuhan
Yesus membacakan satu bagian dari Kitab Yesaya yang bukan merupakan satu nubuat
tentang yobel dengan bunyi: “Roh Tuhan
ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta,
untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat
Tuhan telah datang.” Kemudian Dia mengumumkan, “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (ay.
21). Ini menunjukkan bahwa Tuhan memperdengarkan sangkakala; Dia mengumumkan
yobel.
Yobel juga berhubungan
dengan pemberitaan Injil. Pemberitaan Injil adalah suara yobel, sangkakala
yobel; pengumuman kebebasan yang ajaib supaya kita dapat kembali kepada Allah,
kepada keluarga kita, dan kepada harta milik kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 64
No comments:
Post a Comment