Hitstat

25 September 2019

Lukas - Minggu 33 Rabu


Pembacaan Alkitab: Im. 25:39-41
Doa baca: “Apabila saudaramu jatuh miskin di antaramu, sehingga menyerahkan dirinya kepadamu, maka janganlah memperbudak dia. Sebagai orang upahan dan sebagai pendatang ia harus tinggal di antaramu; sampai kepada tahun Yobel ia harus bekerja padamu. Kemudian ia harus diizinkan keluar dari padamu, ia bersama-sama anak-anaknya, lalu pulang kembali kepada kaumnya dan ia boleh pulang ke tanah milik nenek moyangnya.” (Im. 25:39-41)


Manusia Jatuh Memerlukan Yobel


Ketika manusia diciptakan, ia menerima suatu harta milik. Harta milik manusia yang diciptakan Allah sebenarnya adalah Allah sendiri. Allah menciptakan manusia untuk menjadi bejana-Nya bagi ekspresi-Nya. Tetapi manusia jatuh dan kehilangan Allah sebagai harta miliknya. Dalam Roma 7:14 Paulus berkata, “Aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.” Terjual dengan cara ini adalah ditahan dalam perbudakan. Hari ini semua manusia berada dalam perbudakan, terutama perbudakan dosa. Manusia telah menjual dirinya sendiri ke dalam perbudakan dosa, Iblis, dan dunia. Untuk hal yang sedemikianlah, kita memerlukan yobel.

Dalam Lukas 4:18-19 Tuhan Yesus membacakan satu bagian dari Kitab Yesaya yang bukan merupakan satu nubuat tentang yobel dengan bunyi: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Kemudian Dia mengumumkan, “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (ay. 21). Ini menunjukkan bahwa Tuhan memperdengarkan sangkakala; Dia mengumumkan yobel.

Yobel juga berhubungan dengan pemberitaan Injil. Pemberitaan Injil adalah suara yobel, sangkakala yobel; pengumuman kebebasan yang ajaib supaya kita dapat kembali kepada Allah, kepada keluarga kita, dan kepada harta milik kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 64

No comments: