Hitstat

21 September 2019

Lukas - Minggu 32 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Flp. 1:3, 9-10
Doa baca: “Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.” (Flp. 1:3)


Memiliki Dia sebagai Kebenaran Subyektif Kita


Sebagai reproduksi manusia-Allah, Paulus damba untuk didapati dalam Kristus oleh semua pencari-Nya. Ia damba seluruh dirinya tercelup dalam Kristus dan dijenuhi dengan Kristus supaya seluruh kaum beriman-Nya mendapati dia sepenuhnya dalam Kristus.

Satu syarat agar didapati dalam Kristus adalah kita memiliki Kristus sebagai kebenaran subjektif kita, sebagai kebenaran kita yang unggul. Ini adalah kebenaran yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 5:20, “Aku berkata kepadamu: Jika kebenaranmu tidak melebihi kebenaran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.”  Kata “kebenaran” disini bukan mengacu kepada kebenaran objektif, yakni Kristus yang kita terima ketika kita percaya kepada-Nya supaya kita dapat dibenarkan di hadapan Allah (1 Kor. 1:30; Rm. 3:26), melainkan mengacu kepada kebenaran subjektif, yakni Kristus yang berhuni yang diperhidupkan dari kita sebagai kebenaran kita. Kebenaran ini sebenarnya adalah Allah sendiri yang diperhidupkan dari kita untuk menjadi kebenaran kita melalui iman kita dalam Kristus, dan juga ekspresi Allah yang di dalam kita.

Dalam Filipi 3:10 ditunjukkan bahwa Paulus memperhidupkan Kristus dalam kuasa kebangkitan-Nya. Namun, untuk mengenal kuasa ini memerlukan kesatuan dengan kematian Kristus dan diserupakan dengannya. Supaya kita dapat mengalami kuasa kebangkitan ini, kita perlu menempuh satu kehidupan yang tersalib seperti yang Dia tempuh melalui penyerupaan kita dengan kematian Kristus memberikan dasar bagi kuasa kebangkitan-Nya untuk bangkit darinya agar hayat ilahi-Nya dapat diekspresikan di dalam kita. Semakin kita membiarkan Kristus yang berhuni di dalam kita terus mengendalikan, mengatur dan memerintah, maka dalam penghidupan sehari-hari, Dia akan diekspresikan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 63

No comments: