Pembacaan Alkitab: Im. 25:8-13
Doa baca: “Tahun yang kelima puluh itu
harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh
sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak
dirantingi jangan kamu petik buahnya.” (Im. 25:11)
Makna Tahun
Kelima Puluh
Yobel, tentunya terjadi pada tahun
kelima puluh. “Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu”
(Im. 25:11a). Tahun kelima puluh adalah setelah tujuh tahun sabat, yaitu
setelah tujuh kali tujuh tahun. Dalam perlambangan sabat mengacu kepada
perhentian. Maka tujuh tahun sabat menandakan tujuh kali tujuh perhentian.
Kemudian tahun Yobel terjadi pada permulaan dari satu periode yang baru dari
tujuh tahun. Sama seperti hari Pentakosta adalah pada hari kelima puluh, hari
pertama setelah tujuh minggu, demikian juga tahun Yobel. Dalam Kitab Suci,
Tuhan Yesus bangkit pada hari kedelapan yang adalah hari pertama dari minggu
itu. Fakta bahwa tahun Yobel terjadi pada tahun kelima puluh menunjukkan bahwa
perhentian demi perhentian itu berakhir dalam kebangkitan.
Jika kita ingin menikmati yobel, kita
perlu berada pada tahun kelima puluh. Empat puluh sembilan tahun sebelum yobel,
orang-orang Israel menjual tanah mereka dan menjual diri mereka sendiri.
Demikian juga, dalam pengalaman kita selama tujuh tahun sabat yang lalu, kita
menjual harta milik dan bahkan menjual diri kita sendiri. Tetapi ketika tahun
kelima puluh tiba, tidak ada lagi penjualan yang demikian; tetapi segala
sesuatu berada di dalam kebangkitan. Hal-hal yang usang telah berlalu, dan
sekarang segala sesuatu menjadi baru. Dalam perkataan Paulus, “Jadi, siapa
yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: Yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Kor. 5:17).
Dalam Imamat
25:11b-12, terdapat permintaan yang tidak lazim bahwa pada tahun Yobel umat itu
tidak boleh menabur, menuai, atau memetik, tetapi makan hasil tanah itu. Hal
ini menandakan bahwa kita tidak boleh berjerih lelah di atas diri Kristus
dengan kekuatan alamiah kita, melainkan dengan sederhana menikmati kekayaan
Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 65
No comments:
Post a Comment