Hitstat

27 September 2019

Lukas - Minggu 33 Jumat


Pembacaan Alkitab: Im. 25:8-13
Doa baca: “Dalam tahun Yobel itu kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya.” (Im. 25:13)


Mengumumkan Kebebasan


Menurut Imamat 25, bunyi sangkakala yobel terjadi pada enam bulan sebelum permulaan tahun yobel yang sesungguhnya. Yobel dimulai pada bulan pertama dari tahun kelima puluh, tetapi bunyi sangkakala yobel berada di tengah- tengah tahun keempat puluh sembilan, enam bulan sebelumnya. Bila diterapkan pada pengalaman rohani kita, ini menunjukkan bahwa pemberitaan Injil datang terlebih dahulu baru yobel mengikutinya.

Kita perlu nampak bahwa yobel berarti pengumuman kebebasan atau kemerdekaan. Pertama, yobel adalah pengumuman kebebasan tanah yang telah dijual kepada pemiliknya yang semula. Mengenai hal ini, Imamat 25:13 mengatakan, “Dalam tahun Yobel itu kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya.” Ini menunjukkan bahwa kebebasan ini sebenarnya bukanlah kebebasan dari tanah itu kepada pemiliknya, melainkan dari pemilik kepada tanahnya sendiri. Menurut ketentuan Tuhan, tanah tidak untuk dijual selamanya tetapi dapat ditebus: “Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku. Diseluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah” (Im. 25:23-24). Mengenai kelepasan tanah yang telah dijual, Imamat 25:28 selanjutnya berkata, “Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya.”

Tahun Yobel bukan hanya merupakan satu pengumuman kebebasan tanah yang dijual, melainkan juga kebebasan orang yang menjual dirinya sendiri ke dalam perbudakan. Puji Tuhan atas tahun Yobel yang membawa kita dilepaskan dipulihkan kepada kenikmatan akan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 65

No comments: