Hitstat

13 September 2019

Lukas - Minggu 31 Jumat


Pembacaan Alkitab: Yoh. 5:30; 6:38
Doa baca: “Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku melainkan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.” (Yoh. 6:38)


Kehidupan Tuhan Yesus yang Sepenuhnya Mengekspresikan Allah


Sebagai manusia sejati dan Allah yang lengkap, Manusia-Penyelamat ini adalah Manusia-Allah. Sifat insani-Nya dengan kebajikan-Nya adalah untuk menampung Allah dan mengekspresikan Dia. Tidak ada seorang pun yang pernah menampung Allah seperti yang Tuhan Yesus lakukan.

Sebagai Manusia-Allah Tuhan Yesus memiliki sifat ilahi dengan atribut ilahi sebagai isi dan realitas-Nya untuk mengekspresikan Allah. Sekali lagi, kita dapat memakai ilustrasi sarung tangan yang mengekspresikan tangan. Kalau sarung tangan hendak mengekspresikan tangan, ia harus memiliki tangan sebagai isi dan realitasnya. Manusia-Allah adalah “sarung tangan” dan “tangan”, karena Dia memiliki keinsanian sebagai wadahnya dan keilahian sebagai isinya.

Hidup-Nya di bumi sebagai seorang manusia sejati bukan oleh hayat manusia – pikiran, tekad, dan emosi manusia. Dalam Yohanes 5:30 Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia tidak dapat berbuat apa pun dari diri-Nya sendiri, Dia tidak menuruti kehendak-Nya sendiri. Dalam Yohanes 6:38 Ia berkata bahwa Ia telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Nya sendiri melainkan kehendak Dia yang telah mengutus-Nya. Dari kedua ayat ini kita dapat melihat bahwa Tuhan Yesus tidak berbuat atau mencari kehendak-Nya sendiri.

Sesungguhnya, tekad kita mewakili seluruh diri kita. Memang, di satu pihak diri kita diwakili oleh pikiran kita. Apa adanya diri kita diwakili oleh jiwa kita, khususnya pikiran dan tekad kita. Pikiran mewakili kita dalam pemikiran saja, sedang tekad mewakili diri, jiwa kita dalam perbuatannya. Fakta bahwa Tuhan Yesus tidak mencari atau melakukan kehendak-Nya sendiri menunjukkan bahwa sewaktu Dia hidup sebagai seorang manusia, Dia tidak hidup oleh pikiran, tekad, dan emosi-Nya sendiri. Hal ini menunjukkan Dia tidak hidup oleh hayat-Nya sendiri.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 61

No comments: