Pembacaan
Alkitab: Yoh. 5:30; 6:38
Doa
baca: “Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk
melakukan kehendak-Ku melainkan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.” (Yoh. 6:38)
Kehidupan Tuhan Yesus yang Sepenuhnya
Mengekspresikan Allah
Sebagai manusia sejati dan Allah yang lengkap,
Manusia-Penyelamat ini adalah Manusia-Allah. Sifat insani-Nya dengan
kebajikan-Nya adalah untuk menampung Allah dan mengekspresikan Dia. Tidak ada
seorang pun yang pernah menampung Allah seperti yang Tuhan Yesus lakukan.
Sebagai Manusia-Allah Tuhan Yesus memiliki sifat ilahi
dengan atribut ilahi sebagai isi dan realitas-Nya untuk mengekspresikan Allah.
Sekali lagi, kita dapat memakai ilustrasi sarung tangan yang mengekspresikan
tangan. Kalau sarung tangan hendak mengekspresikan tangan, ia harus memiliki
tangan sebagai isi dan realitasnya. Manusia-Allah adalah “sarung tangan” dan
“tangan”, karena Dia memiliki keinsanian sebagai wadahnya dan keilahian sebagai
isinya.
Hidup-Nya di bumi sebagai seorang manusia sejati bukan
oleh hayat manusia – pikiran, tekad, dan emosi manusia. Dalam Yohanes 5:30
Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia tidak dapat berbuat apa pun dari diri-Nya
sendiri, Dia tidak menuruti kehendak-Nya sendiri. Dalam Yohanes 6:38 Ia berkata
bahwa Ia telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Nya sendiri
melainkan kehendak Dia yang telah mengutus-Nya. Dari kedua ayat ini kita dapat
melihat bahwa Tuhan Yesus tidak berbuat atau mencari kehendak-Nya sendiri.
Sesungguhnya, tekad kita mewakili seluruh diri kita.
Memang, di satu pihak diri kita diwakili oleh pikiran kita. Apa adanya diri
kita diwakili oleh jiwa kita, khususnya pikiran dan tekad kita. Pikiran
mewakili kita dalam pemikiran saja, sedang tekad mewakili diri, jiwa kita dalam
perbuatannya. Fakta bahwa Tuhan Yesus tidak mencari atau melakukan kehendak-Nya
sendiri menunjukkan bahwa sewaktu Dia hidup sebagai seorang manusia, Dia tidak
hidup oleh pikiran, tekad, dan emosi-Nya sendiri. Hal ini menunjukkan Dia tidak
hidup oleh hayat-Nya sendiri.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 61
No comments:
Post a Comment