Pembacaan
Alkitab: Im.25:9-13; Luk. 24:18-19
Doa
baca:
“Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, 'Apakah Engkau satu-satunya
orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada
hari-hari ini?' Kata- Nya kepada mereka, 'Apakah itu?' Jawab mereka, 'Apa yang
terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa
dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan seluruh bangsa kami.’” (Luk.
24:18-19)
Berkat Yobel yang Dapat Dinikmati
Yobel yang disajikan dalam
Kitab Lukas bukan hanya untuk kita pahami, tetapi juga perlu kita nikmati.
Pemberitaan Injil merupakan pengumuman kabar baik yang membuat seseorang dikembalikan
kepada harta miliknya yang hilang dan dibebaskan dari perbudakan. Inilah berkat-berkat
yobel itu. Sebagai manusia yang telah jatuh dalam dosa, kita telah kehilangan
Allah sebagai harta milik kita yang sesungguhnya. Sebenarnya bukan kehilangan
tetapi meninggalkannya. Perumpamaan anak yang hilang dalam Lukas 15 menggambarkan
hal tersebut. Anak yang hilang itu meninggalkan rumah bapanya, ia juga meninggalkan
warisannya. Demikian juga dengan kita, ketika kita meninggalkan Allah, kita meninggalkan
harta milik kita yang sesungguhnya. Karena itu, di dalam yobel bukanlah harta
kita dikembalikan kepada kita; melainkan kita kembali kepada harta milik yang
telah kita tinggalkan.
Kita perlu tahu bahwa selain
kehilangan harta milik kita, kita juga menjual diri kita ke dalam perbudakan.
Karena itu kita perlu dibebaskan. Seperti anak yang hilang tersebut, kita
pernah pergi jauh dari Bapa dan dari rumah-Nya, meninggalkan warisan kita.
Setelah anak hilang itu memboroskan semuanya, ia mulai melarat dan bekerja
menjadi penjaga babi. Melalui keadaannya yang demikian, ia teringat akan rumah
bapanya yang melimpah dan memutuskan untuk kembali ke rumah bapanya. Pertobatan
yang demikian membawa ia kembali kepada kenikmatan akan warisannya.
Demikian juga ketika kita
bertobat dan kembali kepada Allah, kita mendapatkan kembali harta milik yang
kita tinggalkan. Harta milik ini bukanlah sesuatu yang materi, tetapi adalah
diri Allah sendiri.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 66
No comments:
Post a Comment