Hitstat

26 September 2019

Lukas - Minggu 33 Kamis


Pembacaan Alkitab: Im. 25:8-13
Doa baca: “Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.” (Im. 25:10)


Bunyi Sangkakala Pada Hari Raya Pendamaian


Dalam kitab Imamat, selama satu tahun sabat tidak ada penaburan, tidak ada penuaian. Umat Israel tidak boleh bekerja, dan tanah pun tidak boleh digarap. Baik umat maupun tanah menikmati perhentian. Perhentian ini, adalah setiap tujuh tahun. Imamat 25:8-9 mengatakan, “Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala dimana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.” Sangkakala yobel perlu diperdengarkan pada hari raya Pendamaian karena yobel itu berdasar pada penebusan. Tanpa penebusan tidak mungkin ada yobel. Karena itu, pengumuman yobel harus dimulai dari waktu penebusan. Kemudian dalam ayat 10 menunjukkan bahwa menyucikan tahun yang kelima puluh adalah menguduskan tahun itu, dan mengumumkan kelepasan yang melibatkan pulangnya setiap orang kepada tanah miliknya dan kepada keluarganya.

Fakta bahwa sangkakala yobel diperdengarkan pada hari raya pendamaian dan bahwa tahun kelima puluh dikuduskan dan kebebasan diumumkan diseluruh negeri itu menunjukkan bahwa Kristus pertama-tama perlu mati kemudian ada pengumuman kebebasan umat itu. Dengan kata lain, Kristus mati dahulu, kemudian baru ada pemberitaan Injil yang sejati. Injil tidak dapat diberitakan jika Kristus belum mati. Karena itu, pengumuman, pemberitaan Injil berdasar pada kematian Kristus. Suara Injil tergantung pada penebusan Kristus. Tanpa penebusan Kristus, tidak akan ada dasar bagi pengumuman yobel. Haleluya atas penebusan Kristus membawa kita dapat menikmati yobel.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 65

No comments: