Pembacaan
Alkitab:
Luk. 1:31-35; Flp. 3:9
Doa
baca: “Dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena menaati
hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus,
yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.” (Flp. 3:9)
Manusia-Penyelamat sebagai Isi dan
Realitas Kaum Beriman
Inkarnasi Manusia-Penyelamat adalah bagi penggenapan
tujuan Allah menciptakan manusia. Standar moralitas yang Ia miliki membuat Dia
layak menyelamatkan kita dengan penuh kuasa. Manusia-Penyelamat dikandung dari
esens ilahi, yang adalah Allah dengan segala hakiki-Nya. Menurut Alkitab,
terdapat empat aspek hakiki Allah: kasih (1 Yoh. 4:8), terang (1 Yoh. 1:5),
benar, dan kudus. Kasih adalah sifat batiniah Allah, terang adalah cahaya,
ekspresi Allah. Kudus mengacu pada sifat Allah dan benar mengacu pada cara
Allah dalam melakukan sesuatu. Atribut-atribut ilahi ini adalah bagi
kebajikan-kebajikan insani-Nya. Atribut-atribut ilahi-Nya adalah untuk isi dan
realitas kebajikankebajikan insani-Nya.
Sama seperti sebuah sarung tangan. Tanpa diisi oleh
tangan, sarung tangan akan menjadi kosong, tanpa isi dan realitas. Karena
tangan memiliki hayat, hanya tangan yang bisa menjadi isi dan realitas sarung
tangan. Bila tangan tersebut bergerak, maka sarung tangan itu pun ikut
bergerak, mengekspresikan tangan yang mengisinya. Hari ini, kita adalah sebuah
“sarung tangan” yang dirancang khusus untuk menampung diri Allah,
Manusia-Penyelamat sebagai isi dan realitas kita. Apakah penghidupan kita
sebagai orang Kristen hari ini sudah memiliki gerak dan ekspresi Manusia-Penyelamat?
Apakah kasih, terang, kudus, dan benar sudah tertampil dalam penghidupan kita?
Ini tergantung pada seberapa banyak kita mengambil Allah sebagai isi kita
setiap pagi. Kita orang yang percaya kepada Tuhan hanyalah sebuah sarung
tangan, yang diisi oleh hayat Allah di dalam diri kita. Ketika kita datang
pada-Nya setiap waktu mengambil Dia menjadi isi kita, Dia akan semakin
tertampil di atas diri kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 58
No comments:
Post a Comment